Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan penduduk Inggris tidak diharuskan mengenakan masker di dalam ruangan, segera setelah pemerintah mencabut pembatasan terkait virus corona pada bulan ini.
Johnson pada Senin (5/7) mengonfirmasi bahwa pemerintah akan mengakhiri penguncian wilayah (lockdown) pada 19 Juli, meski ada penambahan kasus virus corona yang disebabkan varian delta yang ganas. Namun, dia mengatakan keputusan akhir mengenai tanggal pembukaan wilayah akan ditentukan pekan depan.
BACA JUGA: PM Inggris Tak Berencana Kurangi Penonton Euro 2020Johnson mengatakan kewajiban menjaga jarak juga akan diakhiri, tapi mengatakan bisnis-bisnis tetap boleh memberlakukan aturan jaga jarak dan pemakaian masker.
"Kami akan menjauh dari pembatasan hukum dan mengizinkan masyarakat untuk mengambil keputusan mereka sendiri tentang cara memenej virus," kata Johnson dalam konferensi pers di London.
PM itu mengatakan bahwa infeksi dan kematian kemungkinan akan naik begitu pembatasan dicabut.
“Kita harus siap-siap menerima kenyataan, sayangnya, dengan lebih banyak kematian akibat COVID,” katanya.
Penyebaran varian delta, yang pertama kali ditemukan di India, telah menyebabkan lonjakan kasus di berbagai negara di seluruh dunia. [vm/jm]