PM Irak Minta Bantuan Lebih Banyak dari AS

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi (tengah) dalam konferensi pers sebelum pergi ke AS di bandara Baghdad, Irak (13/4). (AP/Khalid Mohammed)

Abadi mengatakan Irak ingin memperoleh lebih banyak lagi sementara pasukannya berusaha mengambil alih lebih banyak wilayah yang direbut ISIS dalam satu tahun ini.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi akan mengajukan alasannya hari Selasa (14/4) untuk memperoleh bantuan Amerika lagi untuk mengalahkan militan Islamis, ISIS, ketika ia bertemu dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih.

Sebelum kunjungan itu, Abadi mengatakan Irak telah menerima peningkatan bantuan Amerika Serikat tetapi ingin memperoleh lebih banyak lagi sementara pasukannya berusaha merebut kembali lebih banyak wilayah yang direbut militan dalam satu tahun ini.

“Kami, di Irak, sedang memerangi teroris di darat. Terorisme bukan hanya mengancam Irak, tetapi juga mengancam kawasan itu dan dunia,” kata Abadi ketika ia berangkat dari Baghdad.

“Kami membutuhkan bantuan internasional untuk mengekang terorisme. Militan sekarang menyelundupkan minyak dan barang antik untuk memperoleh uang. Oleh karena itu kami membutuhkan usaha internasional menghentikan semua usaha penjahat dan teroris yang berusaha meneruskan pertumpahan darah di Irak."

Sejak Agustus, Amerika telah memimpin koalisi yang telah melaksanakan lebih dari 1.800 serangan udara terhadap ISIS di Irak.

Para pejabat Amerika mengatakan Senin mereka tidak mengetahui adanya permohonan tertentu dari Irak, tetapi juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan Obama akan mempertimbangkan permohonan bantuan lagi.

Amerika telah mengirim 3.000 tentara ke Irak untuk menasehati dan membantu pasukan Irak. Obama telah menutup kemungkinan pengiriman pasukan Amerika untuk operasi tempur di darat.

Pasukan Irak telah berhasil dalam beberapa minggu ini merebut kembali banyak wilayah dari pasukan ISIS, termasuk Tikrit, setelah pertempuran selama sebulan. Tetapi pemberontak masih menguasai sebagian dari dua provinsi, Ninevah dan Anbar.