Perdana menteri Irak telah mengatakan kepada Sekjen NATO Jens Stoltenberg bahwa Irak menjalankan kebijakan luar negeri yang seimbang yang mengupayakan stabilitas di kawasan dan tidak mungkin menimbulkan kerusakan terhadap negara-negara tetangganya.
Adel Abdel-Mahdi mengemukakan pernyataan itu dalam pertemuan di Baghdad pada hari Selasa (17/9) dengan Stoltenberg, yang sedang dalam lawatan dua hari ke Irak. Ini disampaikan dalam pernyataan yang dikeluarkan kantor perdana menteri seusai pertemuan mereka.
Abdel-Mahdi tampaknya mengacu pada serangan akhir pekan lalu terhadap fasilitas-fasilitas minyak Arab Saudi yang menurut Washington dan Riyadh dilakukan oleh Teheran.
Para pejabat Amerika sebelumnya menyatakan serangan itu mungkin berasal dari Iran atau Irak, klaim yang dibantah oleh pemerintah Irak. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo belakangan menyatakan bahwa Amerika memiliki informasi yang mendukung bantahan pemerintah Irak.
Sebelumnya China menyatakan khawatir serangan akhir pekan lalu di Arab Saudi berdampak pada pasar minyak. Juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying mengatakan China “tentu saja sangat khawatir mengenai dampak serangan terhadap stabilitas dan keamanan pasar minyak mentah internasional.”
Harga minyak turun hari Selasa setelah melonjak pada hari Senin setelah serangan itu. China adalah importir utama minyak dari Timur Tengah. [uh/ab]