Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghubungi Presiden AS Joe Biden pada Selasa (10/10) malam untuk mengucapkan terima kasih atas "dukungan yang berkelanjutan."
Dalam sebuah video yang dirilis Kantor Pers Pemerintah Israel, Netanyahu menjelaskan serangan Hamas pada hari Sabtu (7/10) sebagai "kebiadaban yang belum pernah terjadi sejak peristiwa Holocaust (pembunuhan terhadap orang-orang Yahudi di Eropa oleh Nazi)."
"Ratusan orang Yahudi dibunuh, keluarga-keluarga dibantai di tempat tidur mereka, di rumah mereka, para perempuan diperkosa dan dibunuh secara brutal, lebih dari seratus orang diculik, termasuk anak-anak. Tingkat kejahatan ini semakin parah, puluhan anak-anak diikat, dibakar, dan dibunuh. Mereka memenggal kepala tentara kami," ujarnya.
BACA JUGA: Biden: 'Kami Mendukung Israel' setelah Teror Akhir Pekan LaluSebelumnya, Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris berbicara dengan Netanyahu melalui telepon pada hari Selasa, untuk membahas situasi di lapangan.
Biden menjelaskan tindakan yang diambilnya dan sekutu lain untuk mendukung Israel setelah serangan itu dan menyatakan kengeriannya atas laporan “memuakkan” tentang penyiksaan yang dilakukan militan Hamas terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
Presiden Biden pada Selasa memastikan bahwa warga AS termasuk di antara sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan akhir pekan terhadap Israel. Biden mengutuk kelompok militan itu atas “kejahatannya” serangan mengejutkan terhadap Israel yang diluncurkan dari Jalur Gaza. Akibat serangan itu ratusan warga sipil tewas, termasuk sedikitnya 14 warga negara AS. [ps/ka]