Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat kecaman publik karena memasang kabin tidur khusus di pesawat yang memakan biaya tinggi.
YERUSALEM —
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus mencari cara untuk tidur di pesawat setelah menerima tagihan selangit karena memasang tempat tidur khusus pada penerbangan baru-baru ini ke London, menurut para pejabat yang dekat dengan pemimpin Israel tersebut.
Netanyahu menghadapi kecaman publik, Minggu (12/5), setelah stasiun Channel 10 TV melaporkan pada akhir pekan bahwa ia telah menghabiskan dana publik sebanyak US$127.000 untuk memasang kabin tempat tidur khusus dalam penerbangan lima jam untuk menghadiri pemakaman Margaret Thatcher bulan lalu.
Kantor Netanyahu awalnya membela keputusan tersebut dengan mengatakan bahwa perdana menteri memiliki jadwal yang padat sebelum penerbangan dan perlu tampil segar untuk pertemuan-pertemuan penting di Inggris.
Namun menyusul kritikan publik, para pejabat yang dekat dengan Netanyahu mengatakan Sabtu malam bahwa ia tidak tahu berapa biayanya, dan begitu diinformasikan, ia meminta semua pemasangan tempat tidur dibatalkan untuk semua penerbangan yang akan datang. Para pejabat tersebut menolak menyebutkan nama karena tidak memiliki otoritas untuk berbicara pada media.
Kantor perdana menteri Israel tidak memiliki pesawat sendiri, seperti pesawat Air Force One untuk presiden AS. Para pemimpin Israel harus mencarter pesawat saat bepergian ke luar negeri. Beberapa pengamat mengklaim akan lebih murah dalam jangka panjang untuk membeli dan merawat pesawat khusus untuk perjalanan resmi perdana menteri dan para pejabat pemerintah lainnya.
Kemarahan publik datang pada saat yang rentan. Pemerintahan Netanyahu sedang dalam proses menyusun anggaran yang diperkirakan mencakup langkah-langkah penghematan dan kenaikan pajak akibat defisit yang meluas.
Pada Sabtu malam, beberapa ribu orang berdemonstrasi di Tel Aviv dan beberapa kota lainnya untuk memprotes pemotongan anggaran. Netanyahu bertemu dengan pejabat-pejabat papan atas pada Minggu untuk membahas kemungkinan pemotongan anggaran pertahanan.
Micky Rosenthal dari pihak oposisi, Partai Buruh, mendesak penyelidikan “perilaku skandal” perdana menteri, menurut harian Maariv pada Minggu.
“Kita pikir tidak ada lagi yang dapat mengejutkan kita terkait perilaku pribadi Netanyahu. Ternyata kisa salah,” tulis Sima Kadmon, komentator politik di harian Yediot Ahronot.
“Tak dapat dipercaya bahwa tidak ada seorang pun di lingkaran dalam perdana menteri yang melihat bahwa hal itu tercela. Tidak ada seorang pun yang menunjukkan sedikit akal sehat. Tidak ada satu pun yang mengantisipasi bahwa orang-orang akan marah ketika mengetahui hal ini,” ujar Kadmon mengenai tempat tidur khusus itu.
Awal tahun ini, Netanyahu berhenti membeli eskrim dari toko kegemarannya di Yerusalem setelah sebuah surat kabar Israel menemukan bahwa kantornya menghabiskan $2.700 per tahun untuk itu. (AP/Ian Deitch)
Netanyahu menghadapi kecaman publik, Minggu (12/5), setelah stasiun Channel 10 TV melaporkan pada akhir pekan bahwa ia telah menghabiskan dana publik sebanyak US$127.000 untuk memasang kabin tempat tidur khusus dalam penerbangan lima jam untuk menghadiri pemakaman Margaret Thatcher bulan lalu.
Kantor Netanyahu awalnya membela keputusan tersebut dengan mengatakan bahwa perdana menteri memiliki jadwal yang padat sebelum penerbangan dan perlu tampil segar untuk pertemuan-pertemuan penting di Inggris.
Namun menyusul kritikan publik, para pejabat yang dekat dengan Netanyahu mengatakan Sabtu malam bahwa ia tidak tahu berapa biayanya, dan begitu diinformasikan, ia meminta semua pemasangan tempat tidur dibatalkan untuk semua penerbangan yang akan datang. Para pejabat tersebut menolak menyebutkan nama karena tidak memiliki otoritas untuk berbicara pada media.
Kantor perdana menteri Israel tidak memiliki pesawat sendiri, seperti pesawat Air Force One untuk presiden AS. Para pemimpin Israel harus mencarter pesawat saat bepergian ke luar negeri. Beberapa pengamat mengklaim akan lebih murah dalam jangka panjang untuk membeli dan merawat pesawat khusus untuk perjalanan resmi perdana menteri dan para pejabat pemerintah lainnya.
Kemarahan publik datang pada saat yang rentan. Pemerintahan Netanyahu sedang dalam proses menyusun anggaran yang diperkirakan mencakup langkah-langkah penghematan dan kenaikan pajak akibat defisit yang meluas.
Pada Sabtu malam, beberapa ribu orang berdemonstrasi di Tel Aviv dan beberapa kota lainnya untuk memprotes pemotongan anggaran. Netanyahu bertemu dengan pejabat-pejabat papan atas pada Minggu untuk membahas kemungkinan pemotongan anggaran pertahanan.
Micky Rosenthal dari pihak oposisi, Partai Buruh, mendesak penyelidikan “perilaku skandal” perdana menteri, menurut harian Maariv pada Minggu.
“Kita pikir tidak ada lagi yang dapat mengejutkan kita terkait perilaku pribadi Netanyahu. Ternyata kisa salah,” tulis Sima Kadmon, komentator politik di harian Yediot Ahronot.
“Tak dapat dipercaya bahwa tidak ada seorang pun di lingkaran dalam perdana menteri yang melihat bahwa hal itu tercela. Tidak ada seorang pun yang menunjukkan sedikit akal sehat. Tidak ada satu pun yang mengantisipasi bahwa orang-orang akan marah ketika mengetahui hal ini,” ujar Kadmon mengenai tempat tidur khusus itu.
Awal tahun ini, Netanyahu berhenti membeli eskrim dari toko kegemarannya di Yerusalem setelah sebuah surat kabar Israel menemukan bahwa kantornya menghabiskan $2.700 per tahun untuk itu. (AP/Ian Deitch)