Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengunjungi kota Hebron di Tepi Barat yang bergejolak di bawah pengamanan ketat. Langkah ini dianggap luas sebagai upaya meraih dukungan dari kalangan ultranasionalis menjelang pemilu yang akan berlangsung dalam waktu kurang dari dua pekan.
Netanyahu dijadwalkan menyampaikan pidato hari Rabu (4/9) di luar sebuah tempat suci yang diperebutkan, yang oleh umat Yahudi disebut Makam para Leluhur (Tomb of the Patriarchs) dan oleh Muslim dikenal sebagai Masjid Ibrahim.
Dalam kunjungan pertamanya ke kota itu sejak 1998, Netanyahu menghadiri upacara peringatan yang menandai 90 tahun pembantaian masyarakat Yahudi Hebron.
Perjanjian damai Oslo pada tahun 19901n membagi kota itu menjadi zona kekuasaan Israel dan zona kekuasaan Palestina. Ratusan pemukim Israel tinggal di sana di tengah-tengah puluhan ribu warga Palestina.
Otorita Palestina menyatakan kemarahannya atas kunjungan Netanyahu itu. [uh/lt]