Netanyahu mengatakan ia tidak dapat menerima persetujuan apapun yang tidak mengakui Israel sebagai negara Yahudi dan tidak membatalkan hak kembali pengungsi Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan persetujuan perdamaian dengan Palestina telah menjadi semakin jauh kemungkinannya setelah ucapan terbaru Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Netanyahu mengatakan Selasa (11/3) ia tidak dapat menerima persetujuan apapun yang tidak mengakui Israel sebagai negara Yahudi dan tidak membatalkan hak kembali pengungsi Palestina.
Abbas mengatakan lagi Senin bahwa ia tidak akan pernah mengakui negara Yahudi di Israel. Palestina juga telah menuntut agar pengungsi mempunyai hak kembali ke tanah yang hilang ketika Israel menjadi negara pada 1948.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry semula menetapkan akhir April sebagai batas-waktu bagi kerangka persetujuan perdamaian, tetapi, ia sejak itu telah mengatakan persetujuan dapat memerlukan waktu 9 bulan lagi atau lebih lama.
Kerry tidak memberi keterangan lebih jauh mengenai bagaimana perkembangan pembicaraan itu.
Netanyahu mengatakan Selasa (11/3) ia tidak dapat menerima persetujuan apapun yang tidak mengakui Israel sebagai negara Yahudi dan tidak membatalkan hak kembali pengungsi Palestina.
Abbas mengatakan lagi Senin bahwa ia tidak akan pernah mengakui negara Yahudi di Israel. Palestina juga telah menuntut agar pengungsi mempunyai hak kembali ke tanah yang hilang ketika Israel menjadi negara pada 1948.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry semula menetapkan akhir April sebagai batas-waktu bagi kerangka persetujuan perdamaian, tetapi, ia sejak itu telah mengatakan persetujuan dapat memerlukan waktu 9 bulan lagi atau lebih lama.
Kerry tidak memberi keterangan lebih jauh mengenai bagaimana perkembangan pembicaraan itu.