PM Israel Benjamin Netanyahu ingin meyakinkan rakyat Israel bahwa posisinya terkait pembicaraan damai Iran dan Timur Tengah belum berubah dan mendesak agar sanksi internasional atas Iran diperkuat.
YERUSALEM —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Senin (7/10) menyampaikan pidato publiknya yang pertama sejak kembali dari serangkaian pertemuan dengan para pemimpin dunia di PBB.
Netanyahu mengatakan kepada hadirin di Universitas Bar-Ilan di Ramat Gan, Israel bahwa masyarakat internasional harus memperkuat dan bukannya melonggarkan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran sampai Iran sepenuhnya mengakhiri program senjata nuklirnya.
Netanyahu mengatakan, pemerintahnya siap mengupayakan solusi diplomatik dengan Iran, tapi dengan syarat untuk melucuti seluruh kemampuan Iran membuat senjata nuklir. Dengan kata lain, tambahnya, tidak ada sentrifugal, tidak ada pengayaan uranium atau tidak ada reaktor plutonium.
Pemerintah Iran mengatakan nuklirnya hanya bertujuan damai. Iran mendesak masyarakat internasional untuk melonggarkan sanksi-sanksi sebagai imbalan atas pengawasan internasional atas program nuklirnya.
Presiden Iran yang baru Hassan Rouhani mengatakan kepada sidang majelis umum PBB dua minggu lalu bahwa tidak ada tempat bagi senjata nuklir dalam strategi keamanan dan pertahanan negaranya. Ia mendesak para pemimpin dunia untuk melawan apa yang disebutnya tekanan kelompok penghasut perang.
Netanyahu dalam lawatannya ke PBB bertemu dengan Presiden Obama yang memberitahu bahwa pemerintah Amerika ingin melihat tindakan-tindakan nyata Iran sebelum mempertimbangkan pencabutan sanksi-sanksi.
Netanyahu juga ingin mengurangi keprihatinan diantara kelompok sayap kanan Israel dan para anggota koalisi pemerintahannya mengenai perundingan damai Timur Tengah, yang diam-diam dimulai kembali beberapa bulan lalu setelah desakan diplomatik oleh pejabat Amerika.
Netanyahu menambahkan, agar proses sekarang ini benar-benar bisa sukses, Israel harus mendengar dari pemimpin Palestina bahwa Palestina mengakui hak orang-orang Yahudi memiliki negara sendiri.
Netanyahu menegaskan bahwa pengaturan keamanan yang kuat harus disepakati dan Palestina harus melepaskan tuntutan kembalinya beberapa juta pengungsi dan keturunan mereka ke kampung halaman mereka di kawasan Israel.
Palestina dan pendukung mereka mengatakan hambatan utama bagi perdamaian adalah berlanjutnya pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan penahanan ribuan orang yang dianggap tahanan politik.
Para analis Israel mengatakan komentar Netanyahu tampaknya akan membuat senang pihak konservatif Israel yang telah menyampaikan keprihatinan bahwa ia akan membuat banyak konsesi dalam perundingan sekarang ini.
Pidato itu disampaikan empat tahun setelah Netanyahu untuk pertama kalinya secara terbuka menyampaikan dukungan bagi solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dalam pidato di tempat yang sama.
Netanyahu mengatakan kepada hadirin di Universitas Bar-Ilan di Ramat Gan, Israel bahwa masyarakat internasional harus memperkuat dan bukannya melonggarkan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran sampai Iran sepenuhnya mengakhiri program senjata nuklirnya.
Netanyahu mengatakan, pemerintahnya siap mengupayakan solusi diplomatik dengan Iran, tapi dengan syarat untuk melucuti seluruh kemampuan Iran membuat senjata nuklir. Dengan kata lain, tambahnya, tidak ada sentrifugal, tidak ada pengayaan uranium atau tidak ada reaktor plutonium.
Pemerintah Iran mengatakan nuklirnya hanya bertujuan damai. Iran mendesak masyarakat internasional untuk melonggarkan sanksi-sanksi sebagai imbalan atas pengawasan internasional atas program nuklirnya.
Presiden Iran yang baru Hassan Rouhani mengatakan kepada sidang majelis umum PBB dua minggu lalu bahwa tidak ada tempat bagi senjata nuklir dalam strategi keamanan dan pertahanan negaranya. Ia mendesak para pemimpin dunia untuk melawan apa yang disebutnya tekanan kelompok penghasut perang.
Netanyahu dalam lawatannya ke PBB bertemu dengan Presiden Obama yang memberitahu bahwa pemerintah Amerika ingin melihat tindakan-tindakan nyata Iran sebelum mempertimbangkan pencabutan sanksi-sanksi.
Netanyahu juga ingin mengurangi keprihatinan diantara kelompok sayap kanan Israel dan para anggota koalisi pemerintahannya mengenai perundingan damai Timur Tengah, yang diam-diam dimulai kembali beberapa bulan lalu setelah desakan diplomatik oleh pejabat Amerika.
Netanyahu menambahkan, agar proses sekarang ini benar-benar bisa sukses, Israel harus mendengar dari pemimpin Palestina bahwa Palestina mengakui hak orang-orang Yahudi memiliki negara sendiri.
Netanyahu menegaskan bahwa pengaturan keamanan yang kuat harus disepakati dan Palestina harus melepaskan tuntutan kembalinya beberapa juta pengungsi dan keturunan mereka ke kampung halaman mereka di kawasan Israel.
Palestina dan pendukung mereka mengatakan hambatan utama bagi perdamaian adalah berlanjutnya pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan penahanan ribuan orang yang dianggap tahanan politik.
Para analis Israel mengatakan komentar Netanyahu tampaknya akan membuat senang pihak konservatif Israel yang telah menyampaikan keprihatinan bahwa ia akan membuat banyak konsesi dalam perundingan sekarang ini.
Pidato itu disampaikan empat tahun setelah Netanyahu untuk pertama kalinya secara terbuka menyampaikan dukungan bagi solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dalam pidato di tempat yang sama.