Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan hubungan yang goncang antara Jepang dan China sama dengan hubungan Jerman dan Inggris sebelum Perang Dunia Pertama.
Berbicara kepada wartawan di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Rabu (22/1) Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe merujuk peningkatan belanja militer China sebagai provokasi.
Dalam pidatonya di forum itu, Abe mengatakan negara-negara Asia harus lebih terbuka untuk menghindari konflik.
Tokyo dan Beijing telah lama bermasalah, tetapi hubungan kedua negara sangat tegang belakangan ini antara lain karena dipicu oleh sengketa wilayah yang memburuk dan saling mengkhawatirkan maksud militer pihak lain.
Sebagian besar pengamat mengatakan hubungan ekonomi yang kuat membuat pecahnya perang antara kedua negara tidak mungkin terjadi.
Tetapi menurut Perdana Menteri Abe ketika berbicara kepada wartawan hari Rabu (23/1), mengemukakan bahwa hubungan ekonomi yang erat tidak mencegah Inggris dan Jerman berperang pada tahun 1914.
Juru bicaranya, Yoshihida Suga, Kamis, membantah bahwa PM Shinzo Abe berpendapat bahwa perang antara kedua kekuatan Asia itu tak terelakkan.
Dalam pidatonya di forum itu, Abe mengatakan negara-negara Asia harus lebih terbuka untuk menghindari konflik.
Tokyo dan Beijing telah lama bermasalah, tetapi hubungan kedua negara sangat tegang belakangan ini antara lain karena dipicu oleh sengketa wilayah yang memburuk dan saling mengkhawatirkan maksud militer pihak lain.
Sebagian besar pengamat mengatakan hubungan ekonomi yang kuat membuat pecahnya perang antara kedua negara tidak mungkin terjadi.
Tetapi menurut Perdana Menteri Abe ketika berbicara kepada wartawan hari Rabu (23/1), mengemukakan bahwa hubungan ekonomi yang erat tidak mencegah Inggris dan Jerman berperang pada tahun 1914.
Juru bicaranya, Yoshihida Suga, Kamis, membantah bahwa PM Shinzo Abe berpendapat bahwa perang antara kedua kekuatan Asia itu tak terelakkan.