PM Jepang Berjanji Selesaikan Sengketa Wilayah dengan Rusia

  • Steve Herman

PM Jepang Shinzo Abe berpidato dalam demonstrasi nasional, Kamis (7/2) di mana Jepang menuntut kembali empat pulau di Pasifik barat laut yang di Rusia dikenal sebagai Kepulauan Kuril.

Wilayah kolonial Jepang yang disita oleh Tentara Merah Soviet pada hari-hari terakhir PD II kini kembali menjadi sengketa.
Perdana Menteri Jepang, yang mengambil sikap tegas tentang wilayah yang disengketakan sejak kembali menjabat pada akhir Desember, berjanji hari Kamis untuk menyelesaikan sengketa berkepanjangan dengan Rusia mengenai beberapa pulau.

Kebuntuan selama puluhan tahun itu berarti kedua negara secara teknis masih dalam keadaan perang sejak tahun 1945.

Jepang mengklaim empat pulau di Pasifik barat laut. Yang paling dekat adalah hanya beberapa kilometer dari ujung utara Hokkaido (Jepang) dan sekitar 1.000 kilometer di sebelah selatan semenanjung Kamchatka, di daratan Rusia.

Perdana Menteri Shinzo Abe berbicara singkat kepada ribuan orang yang melakukan demonstrasi tahunan di Tokyo yang menuntut pengembalian pulau-pulau itu.

PM Abe mengatakan negosiasi dengan Moskow sedang berlangsung dengan tujuan menyelesaikan soal kepemilikan pulau-pulau itu sehingga perjanjian perdamaian dapat ditandatangani dengan Rusia. Dia mengungkapkan "harapan yang kuat" kemajuan akan dibuat dan sengketa itu dapat diselesaikan.

Pasukan Soviet menyerbu bagian selatan Sakhalin dan pulau-pulau Kuril dalam beberapa hari setelah menyatakan perang terhadap Jepang pada bulan Agustus 1945. Jepang menyerah pada 15 Agustus, yang mengakhiri Perang Dunia Kedua. Warga sipil Jepang yang tinggal di pulau-pulau itu diusir.

Jepang sejak itu berpendapat bahwa pasukan Soviet terus melanjutkan serangan sejak Agustus 1945 meskipun Jepang sudah menyerah.

Jepang mengatakan masalah teritorial yang belum terpecahkan itu masih menghambat pencapaian perjanjian damai dengan Rusia.

Jepang telah mendapat sebagian dari Sakhalin sebagai bagian dari Kesepakatan Portsmouth 1905 setelah pasukan Jepang memenangkan perang tujuh bulan dengan Rusia.

Jepang mulai menguasai pulau-pulau Kuril pada ujung abad 19. Sengketa berkelanjutan itu melibatkan empat dari 18 rantai pulau itu.

Rusia telah memperkuat kehadiran militernya di kepulauan itu dalam beberapa tahun terakhir dan kunjungan oleh para pemimpin Rusia ke pulau-pulau yang disengketakan itu telah memicu kritik keras dari Tokyo.

Moskow menganggap pulau-pulau yang diklaim oleh Jepang itu sebagai bagian integral dari Federasi Rusia.

Rusia telah mengusulkan penggunaan bersama dari wilayah yang disengketakan itu, yang berpotensi akan sumber daya mineral yang menguntungkan baik di darat maupun di laut.

Para pemimpin dari kedua negara, dalam beberapa tahun terakhir, telah bersama-sama menyatakan keinginan untuk menyelesaikan sengketa itu melalui perundingan.