Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sela konferensi Tingkat Tinggi (kTT) ASEAN di Manila Filipina Minggu (12/11). Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menginginkan adanya perkembangan kerjasama yang signifikan di bidang infrastruktur dalam peringatan60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
"Hubungan kerjasama Indonesia dengan Jepang selama ini sangat baik. Hal ini akan menjadi kado yang monumental bagi 60 tahun hubungan kedua negara," kata Presiden Jokowi.
Untuk kerja sama investasi, Presiden Jokowi mengapresiasi peningkatan investasi Jepang di Tanah Air. Presiden Jokowi menegaskan bahwa investasi di Indonesia sudah jauh membaik. Index “ease of doing business” Indonesia misalnya, telah melompat dari peringkat 114 pada tahun 2015 menjadi peringkat 72 di tahun 2017.
Indonesia, lanjut Jokowi juga telah mendapat “investment grade” dari tiga lembaga pemeringkat internasional. Untuk itu Jokowi berharap investasi Jepang pada 2017 akan dapat melampaui angka investasi pada 2016 lalu.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam pertemuan itu, memuji kepemimpinan Presiden Jokowi yang telah berhasil memperbaiki iklim investasi.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan kepada wartawan, dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan PM Abe juga telah meluncurkan logo 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang.
"Presiden dan Perdana Menteri Abe me-launch logo 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang. Tahun depan merupakan tahun yang sangat penting bagi Indonesia dan Jepang. Karena kita akan merayakan hubungan diplomatik," kata Retno.
Your browser doesn’t support HTML5
Retno Marsudi menambahkan akan ada serangkaian kegiatan dalam memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang.
"Dan kita sudah membicarakan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan bersama baik di Jepang maupun di Indonesia di dalam memperingati 60 tahun hubungan diplomatik," imbuhnya.
Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia terus meningkat sepanjang semester pertama 2017. Dari catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada periode tersebut total PMA di Indonesia mencapai angka Rp206,9 triliun. Total selama satu semester ada 3,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) investasi masuk dari Singapura.
Di peringkat kedua adalah Jepang dengan nilai investasi 2,8 miliar dolar AS, disusul China dengan nilai investasi 2 miliar dolar AS. Hongkong dan Amerika Serikat berada pada peringkat keempat dan kelima. Kedua negara tersebut masing-masing menyumbang nilai investasi 1 miliar dolar AS. [aw/ab]