Perdana Menteri Jepang, yang berdiri disamping Presiden Amerika, meminjam kata-kata Donald Trump hari Senin (6/11) dengan menyetujui bahwa “semua opsi akan dipertimbangkan” untuk menghadapi pengembangan senjata Korea Utara.
Abe, pada jumpa pers dengan Trump di istana Akasaka di Tokyo, mengatakan “tidak ada gunanya berdialog hanya untuk berdialog dengan Korea Utara” dan waktunya sudah tiba untuk mengenakan tekanan maksimum terhadap Pyongyang.
Abe dan Trump, setelah pertemuan hari kedua, mengukuhkan bahwa Korea Utara telah menjadi topik yang dominan dalam pembicaraan mereka.
Presiden Amerika menyebut usaha Pyongyang untuk dapat memasang hulu ledak nuklir pada misil balistik antar-benua “ancaman terhadap dunia yang beradab dan perdamaian serta kestabilan internasional.”
Trump menyatakan lagi bahwa era kesabaran strategis dalam menghadapi Pyongyang sudah berakhir.
“Ada orang mengatakan ucapan saya terlalu kuat, tetapi lihat saja apa yang terjadi dengan menggunakan ucapan yang lemah selama 25 tahun terakhir,” kata presiden mengecam pendekatan pemerintahan-pemerintahan Amerika sebelumnya. Tetapi ia tidak mau menjawab pertanyaan seorang wartawan Jepang mengenai apakah ia bersedia berperang dengan Korea Utara.
Presiden juga ditanya mengenai pesan baru apa yang hendak disampaikannya kepada Kim Jong-un. Dalam menjawab pertanyaan wartawan ketika dalam penerbangan ke Jepang, Trump menyebut rakyat Korea Utara rajin dan ramah. [gp]