Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengatakan dia tidak akan mengunjungi kuil untuk menghormati pahlawan perang yang kontroversial. Sebagian warga Jepang menganggap kuil tersebut sebagai simbol penghormatan atas militerisme Jepang di masa lalu.
Kan mengatakan kepada anggota parlemen pada hari Selasa, ia akan menghindari Kuil Yasukuni karena 14 penjahat perang Perang Dunia Kedua ada diantara 2,5 juta korban perang yang dimakamkan di sana.
Tiongkok dan Korea Selatan mencerca kuil tersebut, sehubungan dengan penderitaan warga kedua negara tersebut pada masa pemerintahan kolonial Jepang yang kejam, atas sebagian besar negara-negara Asia pada bagian awal abad ke-20.
Salah satu pendahulu Kan, Junichiro Koizumi, berkunjung ke Yasukuni tiap tahun dalam 5 tahun masa jabatannya, yang berakhir tahun 2006. Kunjungan tersebut membuat marah Beijing dan Seoul.