Ottawa, Kanada - Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan pengemudi truk yang melakukan pendudukan terhadap ibu kota, Ottawa yang disertai kebisingan terkait pembatasan COVID-19 berusaha untuk “memblokir perekonomian kita, demokrasi Kanada, dan kehidupan sehari-hari sesama warga kita.”
“Hal ini harus diakhiri,” kata Trudeau hari Senin (7/2) dalam pidato pertamanya di parlemen sejak dinyatakan positif COVID-19 pada akhir Januari 2022. Perdana Menteri Kanada itu mengatakan pembatasan tidak akan berlangsung selamanya, sekaligus menambahkan, "Warga Kanada mempercayai sains."
Protes itu telah melumpuhkan pusat kota Ottawa selama lebih dari seminggu.
Kemarahan semakin besar di Ottawa terhadap aksi yang disebut "Freedom Convoy" atau Konvoi Kebebasan, yang tiba pada 29 Januari lalu untuk berdemonstrasi menentang perintah wajib vaksinasi pemerintah bagi semua pengemudi truk yang melintasi perbatasan Kanada.
Sejak itu mereka menambahkan seruan mereka bagi juga pengakhiran seluruh upaya mitigasi wajib, termasuk mandat masker, lockdown dan pembatasan pertemuan. Bisnis telah ditutup dan penduduk Ottawa mengajukan keluhan atas suara klakson yang tak henti-hentinya dari truk setiap saat, siang dan malam.
BACA JUGA: Ottawa Deklarasikan Keadaan Darurat Terkait Protes COVID-19Walikota Ottawa Jim Watson telah menyatakan keadaan darurat, dan Kepala Polisi Peter Sloly minta tambahan 1.800 petugas untuk menanggapi pengaduan tersebut. Seorang hakim untuk pengadilan tinggi provinsi Ontario Senin lalu mengeluarkan perintah larangan terhadap para pengemudi truk membunyikan klakson.
Protes serupa juga terjadi di Vancouver dan Toronto, serta di Ambassador Bridge, penyeberangan perbatasan paling sibuk antara Kanada dan Amerika Serikat yang menghubungkan Detroit, Michigan dengan Windsor, Ontario. [mg/jm]