PM Li di G20: China dan Eropa Harus 'Bersatu dan Bekerja Sama'

Perdana Menteri China Li Qiang berbicara pada KTT ASEAN-China ke-26 pada KTT ASEAN ke-43 di Jakarta pada 6 September 2023. (Foto: Yasuyoshi Chiba/Pool via REUTERS)

China dan Eropa harus "bersatu dan bekerja sama" melawan ketidakpastian global, kata Perdana Menteri Li Qiang kepada ketua Uni Eropa di sela-sela KTT G20 di New Delhi, India.

Seruan Li tersebut muncul ketika blok Eropa semakin waspada terhadap risiko keterlibatan China, yang ditetapkan sebagai mitra, pesaing, dan “saingan sistemik” sejak 2019.

“Pencegahan risiko tidak menghalangi kerja sama, saling ketergantungan tidak boleh disamakan dengan ketidakamanan,” kata Li kepada Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada Sabtu (9/9), kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

Li mendesak blok tersebut untuk memberikan lingkungan yang non-diskriminatif bagi perusahaan-perusahaan China, dan menambahkan bahwa China bersedia memperkuat dialog dan kerja sama di bidang-bidang lain, seperti energi bersih dan keuangan ramah lingkungan, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan pada Minggu (10/9).

“China dan UE harus lebih bersatu dan bekerja sama, dan menggunakan stabilitas hubungan China-UE sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian situasi dunia,” kata Li sebagaimana dikutip oleh Reuters.

Li menghadiri KTT tersebut sebagai perwakilan Presiden Xi Jinping yang berhalangan hadir.

Pada Juni, UE mengadopsi strategi “pengurangan risiko” untuk mengelola ketergantungannya pada negara raksasa Asia, China, yang juga merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. [ah/ft]