Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengecam serangan Israel di Gaza sebagai “puncak barbarisme,” saat berbicara di depan ribuan warga Malaysia yang berkumpul dalam rapat umum pada Selasa (24/10) malam untuk menunjukkan solidaritas pada warga Palestina.
Dalam acara yang dilangsungkan di sebuah stadion di Bukit Jalil, di pinggiran ibu kota Kuala Lumpur, Anwar mengatakan tidak ada solusi yang mudah untuk mengatasi konflik tersebut karena dukungan Amerika Serikat dan Eropa membuat Israel menjadi terlalu arogan.
Anwar mendesak negara-negara Arab bersatu melindungi tanah Palestina.
“Ini adalah tingkat kegilaan, ketika membiarkan orang dibantai, bayi-bayi dibunuh, rumah sakit dibom, dan sekolah dihancurkan. Ini adalah puncak barbarisme di dunia ini,” ujarnya.
Massa yang sebagian besar mengenakan pakaian berwarna putih, melambai-lambaikan bendera Palestina. Sebelumnya mereka melaksanakan salat berjamaah dan meneriakkan kata “Hidup Palestina,” dan “Allah Maha Besar.”
Malaysia, yang merupakan salah satu pendukung kuat perjuangan Palestina, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Perang Israel-Hamas dimulai setelah militan Hamas menerobos tembok pemisah Israel yang dijaga ketat pada tanggal 7 Oktober lalu, di mana kelompok militan tersebut menyerang festival musik yang tengah berlangsung dan permukiman warga di perbatasan Israel-Palestina. Sedikitnya 1.400 orang tewas dalam serangan itu. Hamas juga menculik sekitar 220 orang, termasuk perempuan, bayi dan anak-anak, lansia dan warga disabilitas.
Israel membalas serangan itu dengan melancarkan serangan udara ke Gaza dan memblokir akses makanan, air bersih, bahan bakar dan pasokan lainnya. Israel juga bersumpah akan menghancurkan kelompok militan Hamas, yang AS kategorikan sebagai organisasi teroris. [em/lt]