Perdana Menteri India Narendra Modi, Kamis (6/6) siap dilantik untuk masa jabatan ketiga setelah pemilu yang sangat ketat yang memaksa partainya membentuk pemerintahan koalisi.
Partai Bharatiya Janata (BJP), partai nasionalis Hindu yang diusung Modi telah berkuasa selama satu dekade terakhir dengan mayoritas suara. Pada pemilu lalu, mereka mengharapkan kemenangan telak lagi.
Namun hasil pemilu enam minggu yang dirilis pada hari Selasa bertentangan dengan hasil jajak-jajak pendapat di luar TPS (exit poll), di mana BJP kehilangan mayoritasnya dan menyebabkan mereka melakukan perundingan cepat untuk membentuk koalisi beranggotakan 15 orang yang memungkinkan mereka untuk memerintah.
Koalisi tersebut, Aliansi Demokratik Nasional (NDA) mengumumkan pada Rabu malam bahwa mereka telah setuju untuk membentuk pemerintahan.
“Kami semua dengan suara bulat memilih pemimpin NDA yang dihormati Narendra Modi sebagai pemimpin kami,” demikian pernyataan aliansi itu yang dikeluarkan BJP.
Aliansi ini memegang 293 kursi di parlemen, sehingga memberikan mereka kendali atas badan yang mempunyai 543 kursi itu.
Laporan media India mengatakan Modi akan dilantik sebagai perdana menteri pada hari Sabtu.
Ketergantungan baru Modi pada “ladang ranjau politik koalisi” berarti ia menghadapi prospek masa jabatan ketiga yang jauh lebih sulit daripada perkiraan, kata, Hindustan Times memperingatkan dalam editorialnya pada hari Kamis.
“Pembangunan konsensus harus menjadi landasan pemerintahan,” tambahnya, seraya mencatat bahwa BJP yang berhaluan kanan harus “mengkalibrasi ulang rencana ekspansinya”.
Sementara Modi menghadapi lingkungan politik yang lebih rumit di dalam negeri, ia mendapat pujian dari para pemimpin di seluruh dunia.
Presiden AS Joe Biden mengucapkan selamat kepada Modi atas kemenangan koalisinya, dan Departemen Luar Negeri mengatakan AS berharap dapat bekerja sama dengan pemimpin nasionalis Hindu tersebut dalam mewujudkan Asia yang “bebas dan terbuka”.
“Persahabatan antar negara kita semakin berkembang,” tulis Biden, sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron mengucapkan selamat kepada “sahabat baiknya”.
China mengucapkan selamat kepada Modi dan mengatakan pihaknya “siap bekerja sama” dengan tetangganya itu, sementara kemenangan koalisi juga mendapat tepuk tangan dari Inggris, Uni Eropa, Jepang dan Rusia.
Modi, 73 tahun, bersikeras pada Selasa malam bahwa hasil pemilu adalah kemenangan yang memastikan dia akan melanjutkan agendanya.
“Masa jabatan ketiga kami akan menjadi salah satu keputusan besar dan negara ini akan menulis babak baru pembangunan,” kata Modi di hadapan pendukungnya yang bersorak di ibu kota New Delhi setelah kemenangannya. "Ini adalah jaminan Modi." [ab/uh]