Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu (15/7) akibat dehidrasi usai berlibur di tengah terpaan gelombang panas. Rapat kabinet mingguan Israel terpaksa ditunda meskipun Netanyahu menyatakan dirinya sehat.
Kantor Netanyahu mengatakan pria berusia 73 tahun itu dirawat di Rumah Sakit Sheba, dekat kediaman pribadinya, setelah mengeluh pusing, dan akan menginap di sana.
Dalam sebuah video dari rumah sakit, Netanyahu yang tersenyum mengatakan dia berlibur pada Jumat (14/7) di Laut Galilea dengan suhu mencapai 38 Celcius.
"Syukurlah, saya merasa sangat baik," katanya.
"Saya meminta Anda semua untuk menghabiskan lebih sedikit waktu di bawah sinar matahari, minum lebih banyak air, dan semoga kita semua memiliki akhir pekan yang baik."
Pemimpin terlama Israel tersebut tengah berada di krisis domestik menyusul adanya protes terhadap dorongan koalisi agama-nasionalis untuk mereformasi peradilan sebelum parlemen bubar pada 30 Juli.
Kehebohan itu membuat tegang hubungan dengan Amerika Serikat (AS), seperti halnya gelombang kekerasan Israel-Palestina dan kemajuan dalam program nuklir Iran.
BACA JUGA: Netanyahu Gerah pada Gelombang Unjuk Rasa Anti Perombakan Sistem Peradilan IsraelNetanyahu pertama kali terpilih sebagai pemimpin tertinggi pada 1996, dan ia menduduki jabatan tersebut dengan menjadi sosok yang dinamis sekaligus kontroversial. Ia memimpin revolusi pasar bebas di Israel sambil menunjukkan ketidakpercayaan terhadap usaha perdamaian dengan Palestina yang didukung internasional, serta negosiasi-negosiasi dunia untuk membatasi program nuklir Iran.
Pada awal Oktober, Netanyahu jatuh sakit saat puasa Yahudi Yom Kippur dan juga sempat dirawat di rumah sakit. [ah/ft]