Pengiriman gas alam cair akan dipengaruhi oleh ketegangan di Laut Merah, kata Perdana Menteri Qatar, Selasa (16/1), sekaligua memperingatkan bahwa serangan militer terhadap Yaman berisiko memperburuk krisis.
“LNG, sama seperti pengiriman barang-barang lainnya. Komoditas akan terkena dampaknya,” kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, mengacu pada meningkatnya pertempuran dengan pemberontak Houthi di Yaman.
“Ada jalur alternatif, tetapi jalur alternatif itu tidak lebih efisien, kurang efisien dibandingkan jalur yang ada saat ini,” tambahnya.
Dibanding menggunakan jalur utama antara pasar Asia dan Eropa, yang biasanya membawa sekitar 12 persen perdagangan maritim global, beberapa perusahaan pelayaran kini mengambil alur memutar mengelilingi Afrika bagian selatan.
Bloomberg melaporkan pada Senin, bahwa setidaknya lima kapal LNG yang dioperasikan oleh Qatar telah berhenti dalam perjalanan ke Laut Merah.
Sheikh Mohammed mengatakan “masalah utama” Gaza, tempat perang Israel-Hamas berkecamuk sejak Oktober, harus diatasi untuk menenangkan situasi di Laut Merah.
Dia menambahkan, “Intervensi militer tidak akan mengakhiri konflik ini, tidak akan membendungnya. Justru sebaliknya, saya pikir akan menciptakan eskalasi lebih lanjut."
Komentarnya muncul setelah pasukan AS dan Inggris menyerang sejumlah sasaran di Yaman pada Jumat, setelah beberapa pekan serangan oleh pemberontak yang didukung Iran itu, sebagai tanggapan terhadap perang Israel dengan militan Hamas di wilayah Palestina.
Selanjutnya, pada Minggu, pasukan AS menembak jatuh sebuah rudal jelajah Houthi yang menarget kapal perusak Amerika, dan pada Senin sebuah kapal kargo milik AS di Teluk Oman dihantam oleh rudal Houthi lainnya.
Kelompok Houthi telah menargetkan, apa yang mereka anggap sebagai pengiriman yang terkait dengan Israel, tetapi setelah serangan pada Jumat, mereka menyatakan kepentingan AS dan Inggris sebagai “target yang sah”.
Perdana Menteri Qatar menyebut krisis Laut Merah sebagai “eskalasi paling berbahaya saat ini, karena tidak hanya berdampak pada wilayah tersebut, namun juga berdampak pada perdagangan global”, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa perang di Gaza dapat meluas.
Kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Yaman, Lebanon, Irak dan Suriah telah meningkat sejak perang di Gaza dimulai pada awal Oktober. [ns/ab]