PM Rusia Mulai Kampanye Pemilihan Presiden

Demo anti-Putin terus marak di Moskow meskipun temperatur menunjukkan kisaran minus 20 derajat Celcius (4/2).

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, yang sedang berusaha memperoleh masa jabatan ke-3 sebagai presiden, terus berkampanye hari Selasa sementara oposisi mengadakan satu babak lagi protes menentang pencalonannya

Demonstran dari kelompok oposisi “Rusia Yang Lain” meneriakkan semboyan anti-Putin, seperti “Kami akan menghentikan kediktatoran !” dan “Rusia akan bebas !”

Mereka juga membagikan selebaran yang mengatakan “12 tahun lagi ? Tidak, terima kasih.” Kemudian polisi maju dan menghalau mereka. Warga Rusia telah mengadakan protes sejak setelah pemilu parlemen bulan Desember. Oposisi menuduh partai yang berkuasa melakukan kecurangan.

Putin hari Selasa bertemu dengan para utusan kampanyenya dan menjawab pertanyaan dari hadirin di balai konvensi. Ia mengatakan ia tidak akan otomatis memecat pengurus kampanye yang dituduh melakukan kesalahan.

Ketua Komisi Pemilu Pusat Rusia Vladimir Churov berusaha memberi jaminan kepada rakyat pemilih dan memastikan pemilu yang akan berjalan adil dan transparan. Ia memperagakan bagaimana proses pemungutan suara dapat direkam oleh kamera dan kamera internet yang dapat memantau akan dipasang di TPS-TPS seluruh negara itu.

Peranan Churov dalam pemilu bulan Desember lalu telah diperiksa dan sebagian pemrotes menuntut peletakan jabatannya.

Putin pernah memangku jabatan presiden selama dua masa jabatan antara tahun 2000 dan 2008, kemudian menjadi perdana menteri. Sejak itu, Rusia telah memperpanjang mandat atau masa jabatan presiden menjadi enam tahun yang berarti bahwa ia dapat memegang jabatan presiden 12 tahun lagi kalau terpilih kembali dua kali lagi.

Protes hari Selasa diadakan setelah protes massal hari Sabtu, dimana puluhan ribu orang berdemonstrasi menentang perdana menteri itu, tetapi lebih dari 100 ribu orang juga datang dalam cuaca sangat dingin untuk mendukungnya.