PM baru Mesir, Hazem el-Biblawi mulai membentuk kabinetnya, yang mencakup rencana untuk menawarkan posisi kepada kelompok Ikhwanul Muslimin dan Partai Islamis Al- Nour.
KAIRO —
Perdana Menteri sementara Mesir yang baru ditunjuk, Hazem el-Biblawi, mulai bekerja hari Rabu (10/7) membentuk kabinetnya, yang menurut media pemerintah mencakup rencana untuk menawarkan posisi kepada Ikhwanul Muslimin dan Partai Islamis Al- Nour.
Televisi pemerintah Mesir hari Rabu menyiarkan video pertemuan antara presiden sementara yang didukung militer, Adly Mansour, dan Perdana Menteri yang baru diangkat Hazem el-Biblawi mengupayakan transisi politik cepat bagi Mesir termasuk mengamandemen konstitusi dan mengadakan pemilihan parlemen dan presiden baru.
Ikhwanul Muslimin dan Partai Al Nour adalah bagian dari kelompok-kelompok yang lebih luas yang mengecam rencana transisi itu, yang disusun Mansour beberapa hari setelah militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi. Ikhwanul Muslimin keberatan akan pembentukan pemerintahan sementara, menolak semua tawaran untuk bergabung, dan menuntut agar Morsi dipulihkan jabatannya.
Kelompok liberal utama, Front Keselamatan Nasional, mengatakan pihaknya tidak diajak berkonsultasi mengenai rencana transisi itu dan tidak setuju dengan bagian-bagian tertentu rencana itu. Gerakan pemuda Tamarud juga mengatakan tidak diajak berkonsultasi, dan kedua kelompok itu berencana mengusulkan perubahan peta jalan.
Juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad el-Haddad mengatakan selain itu, kepercayaan juga merupakan masalah.
"Bahkan sekarang mereka masih mengusulkan berapa lama 'peta jalan' itu akan diberlakukan. Mereka belum mengumumkan jadwal pasti pemilu - baik pemilu presiden maupun parlemen. Bagaimana mungkin ada yang mau mempercayai mereka lagi?," kata el-Haddad.
Sementara itu, hari Rabu sebelum fajar, pengunjuk rasa di Kairo mengadakan doa dan sahur bersama pada hari pertama Ramadan.
Setidaknya seorang pendukung Morsi mengatakan ia harap Ramadhan akan mengakhiri kekerasan yang menewaskan belasan orang awal pekan ini.
Pria ini mengatakan dia berdoa agar bulan puasa membawa kebaikan dan kesetiaan di antara semua faksi dalam rakyat Mesir. Dia berharap bahwa mereka yang melakukan kesalahan, menarik diri dan memperbaikinya, dan mereka yang tidak ingin melihat negara ini bergerak maju, berpikir lagi sebelum mengambil tindakan.”
Namun yang lainnya, seperti pendukung Morsi, Mohamed Ibrahim Mohamed, bersikap lebih keras.
Mohamed mengatakan dia dan yang lainnya akan terus melanjutkan aksi duduk selama Ramadhan, berdoa, sahur dan berbuka di sini sampai Morsi dibebaskan dan dipulihkan jabatannya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki hari Selasa mengatakan Amerika telah berhubungan dengan Ikhwanul Muslimin dan mendorong kelompok itu untuk ikut ambil bagian dalam transisi. Dia mengatakan setiap proses di Mesir harus bersifat inklusif.
Televisi pemerintah Mesir hari Rabu menyiarkan video pertemuan antara presiden sementara yang didukung militer, Adly Mansour, dan Perdana Menteri yang baru diangkat Hazem el-Biblawi mengupayakan transisi politik cepat bagi Mesir termasuk mengamandemen konstitusi dan mengadakan pemilihan parlemen dan presiden baru.
Ikhwanul Muslimin dan Partai Al Nour adalah bagian dari kelompok-kelompok yang lebih luas yang mengecam rencana transisi itu, yang disusun Mansour beberapa hari setelah militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi. Ikhwanul Muslimin keberatan akan pembentukan pemerintahan sementara, menolak semua tawaran untuk bergabung, dan menuntut agar Morsi dipulihkan jabatannya.
Kelompok liberal utama, Front Keselamatan Nasional, mengatakan pihaknya tidak diajak berkonsultasi mengenai rencana transisi itu dan tidak setuju dengan bagian-bagian tertentu rencana itu. Gerakan pemuda Tamarud juga mengatakan tidak diajak berkonsultasi, dan kedua kelompok itu berencana mengusulkan perubahan peta jalan.
Juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad el-Haddad mengatakan selain itu, kepercayaan juga merupakan masalah.
"Bahkan sekarang mereka masih mengusulkan berapa lama 'peta jalan' itu akan diberlakukan. Mereka belum mengumumkan jadwal pasti pemilu - baik pemilu presiden maupun parlemen. Bagaimana mungkin ada yang mau mempercayai mereka lagi?," kata el-Haddad.
Sementara itu, hari Rabu sebelum fajar, pengunjuk rasa di Kairo mengadakan doa dan sahur bersama pada hari pertama Ramadan.
Setidaknya seorang pendukung Morsi mengatakan ia harap Ramadhan akan mengakhiri kekerasan yang menewaskan belasan orang awal pekan ini.
Pria ini mengatakan dia berdoa agar bulan puasa membawa kebaikan dan kesetiaan di antara semua faksi dalam rakyat Mesir. Dia berharap bahwa mereka yang melakukan kesalahan, menarik diri dan memperbaikinya, dan mereka yang tidak ingin melihat negara ini bergerak maju, berpikir lagi sebelum mengambil tindakan.”
Namun yang lainnya, seperti pendukung Morsi, Mohamed Ibrahim Mohamed, bersikap lebih keras.
Mohamed mengatakan dia dan yang lainnya akan terus melanjutkan aksi duduk selama Ramadhan, berdoa, sahur dan berbuka di sini sampai Morsi dibebaskan dan dipulihkan jabatannya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki hari Selasa mengatakan Amerika telah berhubungan dengan Ikhwanul Muslimin dan mendorong kelompok itu untuk ikut ambil bagian dalam transisi. Dia mengatakan setiap proses di Mesir harus bersifat inklusif.