Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan pada Kamis (17/10) bahwa menurutnya Eropa sebaiknya tetap terbuka dan makmur, bukannya tertutup dan miskin. Pernyataan itu dia sampaikan, dalam pertemuan puncak Dewan Eropa, di mana negara-negara seperti Italia dan Jerman berusaha untuk memperketat sikap blok tersebut.
“Jika kita ingin menghadapi tantangan demografi di Eropa, jika kita ingin memastikan keberlanjutan generasi tua dan negara kesejahteraan kita, dan juga menjamin pertumbuhan ekonomi yang saat ini dialami Spanyol atau Eropa secara keseluruhan, kita juga membutuhkan kontribusi migrasi dan bahwa migrasi harus teratur, aman, dan tertib,” kata Sanchez.
Sanchez mengatakan dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan puncak itu, bahwa dia menentang model Italia yang membuka pusat pemrosesan migran di negara ketiga, dengan mengatakan hal itu menciptakan lebih banyak masalah. Dia justru menyerukan pendekatan yang lebih koheren dan manusiawi.
BACA JUGA: Italia Mulai Pindahkan Migran ke Albania“Saya katakan dengan jelas, kami tidak mendukung formula semacam itu karena formula itu tidak mengatasi masalah apa pun dan malah menciptakan masalah baru. Formula itu tidak mengatasi masalah dan menciptakan masalah baru,” ujarnya.
Sanchez menambahkan, Eropa harus bekerja lebih erat dengan negara asal migrasi, termasuk badan perbatasan Eropa yang bekerja di luar perbatasan untuk mengawasinya, guna memastikan migrasi “tertib, aman, dan setara.”
“Yang dipertaruhkan adalah Eropa seperti apa yang kita inginkan. Sama seperti saya bertanya kepada orang Spanyol, Spanyol seperti apa yang kita inginkan dalam jangka menengah dan panjang. Spanyol yang makmur, dan karenanya terbuka, atau Spanyol yang miskin, dan karenanya tertutup. Itulah dilema yang juga harus kita hadapi di Eropa. Apakah kita menginginkan Eropa yang makmur, dan karenanya terbuka, atau apakah kita menginginkan Eropa yang miskin, dan karenanya tertutup?” tandasnya. [ns/ka]