Perdana Menteri Swedia pada Kamis mengumumkan bahwa dia telah melakukan isolasi diri mandiri setelah seseorang yang dekat dengannya bertemu dengan seseorang yang dites positif terkena virus corona.
Swedia mengalami lonjakan infeksi pada musim gugur ini.
Dari akun Facebooknya, Perdana Menteri Stefan Lofven mengatakan bahwa atas saran dokternya, dia dan istrinya, Ulla, mengisolasi diri, meski tidak ada gejala. Dia mengatakan itu adalah “satu-satunya hal yang bertanggung jawab yang harus dilakukan dalam situasi ini.”
BACA JUGA: Eurogroup: Negara-Negara Anggota Lebih Mampu Merespons VirusPengumuman Lofven itu disampaikan ketika Badan Kesehatan Masyarakat Swedia melaporkan rekor 4.034 infeksi harian baru dan lima kematian, sehingga total kematian di Swedia menjadi 6.002 sejauh ini. Dalam pernyataannya yang diunggah di Facebook, Lofven mengatakan infeksi baru itu jelas menuju ke arah yang salah.
Pada awal pandemi, ketika negara-negara di kawaan Nordik lainnya kini memberlakukan PSBB untuk membendung virus, tetapi Swedia menarik perhatian internasional dengan tetap membuka sekolah, pusat kebugaran, dan restoran dan tidak mengharuskan orang memakai masker.
Dalam beberapa minggu terakhir, ketika infeksi meningkat, pemerintah mulai menerapkan pembatasan pada jumlah orang dalam pertemuan sosial, pelanggan di restoran dan transportasi umum. Pemerintah Swedia juga mendorong orang agar bekerja dari rumah jika memungkinkan. [lt/jm]