PM Thailand Mungkin akan Cabut Dekrit Darurat

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha memakai masker pelindung akibat wabah Covid-19, saat ia keluar dari pertemuan di Government House di Bangkok, Thailand, 24 Maret 2020. (Foto: REUTERS / Soe Zeya Tun)

Perdana menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha pada Rabu (21/10) mengumumkan ia mungkin mencabut dekrit darurat yang gagal menahan gerakan protes yang semakin berkembang. Demonstran menuntut perdana menteri mundur dan reformasi kerajaan.

Demonstran antipemerintah berhadapan dengan demonstran tandingan yang setia pada kerajaan di seluruh negeri. Setelah seharian berdemonstrasi, ribuan aktivis demokrasi yang marah berbaris menuju Gedung Parlemen, menentang dekrit darurat yang diberlakukan pekan lalu untuk melarang pertemuan yang dihadiri lebih dari empat orang, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sementara demonstran meneriakkan agar ia mengundurkan diri, Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha berbicara kepada bangsa itu. Ia mengatakan akan membuat "langkah pertama untuk meredakan" situasi.

"Saya siap mencabut keadaan darurat yang parah di Bangkok dan akan segera melakukannya jika tidak ada insiden kekerasan," kata perdana menteri, tanpa menyebut jangka waktu.

Aktivis demokrasi berkumpul di Monumen Kemenangan Bangkok, sementara ribuan orang yang setia pada kerajaan terpusat di provinsi Narathiwat, Thailand selatan, dan sebagian lagi di Bangkok. [ka/ab]