PM Ukraina: Rusia Dukung Kerusuhan di Ukraina Timur

PM Ukraina Arseniy Yatsenyuk menuduh Rusia mendukung demonstrasi separatis di tiga kota di Ukraina timur (foto: dok).

PM Ukraina hari Senin (7/4) menuduh Rusia mendukung demonstrasi separatis, termasuk perebutan gedung-gedung pemerintah hari Minggu di tiga kota Ukraina timur.
Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan dalam pertemuan kabinet hari Senin (7/4) bahwa Rusia berada di balik kerusuhan yang timbul di kota-kota di Ukraina timur, yakni Donetsk, Luhansk, dan Kharkiv. Dia mengatakan demonstrasi-demonstrasi itu jelas merupakan bagian dari rencana untuk mengacaukan situasi dan memungkinkan pasukan "asing" untuk melintasi perbatasan dan merebut wilayah Ukraina.

Yatsenyuk mengatakan pasukan Rusia tetap digelar dalam jarak 30 kilometer dari Ukraina.

Kantor berita Reuters melaporkan penjabat presiden Ukraina, Oleksandr Turchnyov, juga menyalahkan Rusia atas demonstrasi hari Minggu dan menuduh mereka "bermain skenario Krimea." Dia berjanji langkah-langkah anti-teroris akan dilakukan.

Para demonstran pro-Rusia di Donetsk, yang mengambil alih gedung pemerintahan utama disana, mengumumkan pembentukan republik rakyat Kiev yang berdaulat dan merdeka. Mereka mendirikan barikade-barikade dari ban dan kawat berduri guna menghalangi pasukan keamanan merebut kembali gedung itu.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan kawanan bersenjata pro-Rusia telah mrebut markas negara itu di kota Luhansk, Ukraina timur, tempat terjadinya demonstrasi anti-pemerintah hari Minggu (6/4). Pihak berwenang mengatakan polisi telah menutup semua jalan menuju kota itu.

Para demonstran berunjuk rasa di Luhansk dan kota lain di Ukraina timur, Donetsk, di mana demonstran bermasker melemparkan petasan ke arah polisi anti huru-hara.

Demonstran menuntut agar kota-kota itu mengadakan referendum untuk menentukan apakah ingin berpisah dengan Ukraina dan menjadi bagian dari Rusia – referendum serupa yang diadakan di Krimea bulan lalu.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov mengatakan semua pengunjuk rasa telah disingkirkan dari sebuah gedung pemerintah di kota lainnya, Kharkiv, di Ukraina timur. Sejauh ini belum ada rincian mengenai pengambilalihan gedung itu.

Avakov menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden terguling Ukraina Viktor Yanukovych menghasut dan membiayai kekacauan di Ukraina timur itu.