Polandia, yang merupakan negara anggota Uni Eropa dan NATO, pada Senin (8/11) mengatakan telah menolak upaya ratusan migran untuk melintasi wilayah perbatasannya dengan Belarusia secara illegal.
Ribuan migran lainnya diperkirakan sedang dalam perjalanan dan kemungkinan akan melakukan berbagai upaya melewati perbatasan, termasuk dengan cara ilegal.
Polandia memperingatkan gelombang migran yang masuk dapat mengakibatkan konflik “bersenjata” di wilayahnya.
BACA JUGA: Warga Polandia Berdemo Dukung Migran di Perbatasan BelarusAmerika Serikat telah meminta Belarusia untuk menghentikan apa yang digambarkannya sebagai pengaturan araus masuk migran, sementara Uni Eropa menyerukan sanksi baru terhadap rezim yang memerintah di negara itu.
Brussels menuduh pimpinan Belarusia Alexander Lukashenko memfasilitasi gelombang migran dan pengungsi, terutama yang berasal dari Timur Tengah, untuk masuk ke wilayah Polandia sebagai pembalasan atas sanksi yang telah dijatuhkan oleh Uni Eropa.
Pada Senin (8/11) NATO juga mengutuk aksi Belarusia, dan menuduh pemerintah di sana menggunakan para migran sebagai pion politik.
BACA JUGA: Latvia, Lituania Ambil Tindakan Darurat di Perbatasan BelarusPenjaga perbatasan Polandia mengunggah rekaman video di Twitter yang menunjukkan para migran menggunakan pemotong kawat dan cabang-cabang kayu untuk menerobos pagar kawat berduri di area perbatasan.
Juru bicara pemerintah Polandia Piotr Muller mengatakan kepada para wartawan bahwa sekitar 3.000 hingga 4.000 migran kini berada di dekat perbatasan Polandia. [lt/ps]