Polisi anti huru hara Ukraina, Selasa malam, menggunakan meriam air, sementara mereka mendesak demonstran anti pemerintah di pusat kota Kyiv setelah bentrokan sengit seharian menewaskan sembilan orang.
Demonstran melempar bom api, batu, serta petasan api ke arah polisi yang mengepung kamp utama oposisi di Lapangan Merdeka Kyiv yang dikenal sebagai Maidan. Mereka juga membakar ban dan kayu-kayu untuk mencegah polisi memasuki kamp itu.
Sembilan orang tewas Selasa pagi ketika polisi dan demonstran bentrok di dekat gedung parlemen di ibukota Ukraina itu.
Pejabat polisi dikutip mengatakan tujuh warga sipil tewas dalam kekerasan itu, sebagian karena luka tembak, sementara dua orang polisi tewas tertembak.
Bentrokan sengit itu pecah ketika polisi berusaha menghalangi demonstran bergerak menuju gedung parlemen.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney hari Selasa mengatakan bahwa Amerika “sangat terkejut” dengan kekerasan di Kyiv. Ia mendesak Presiden Ukraina Viktor Yanukovych untuk “meredakan situasi yang tegang” itu.
Sembilan orang tewas Selasa pagi ketika polisi dan demonstran bentrok di dekat gedung parlemen di ibukota Ukraina itu.
Pejabat polisi dikutip mengatakan tujuh warga sipil tewas dalam kekerasan itu, sebagian karena luka tembak, sementara dua orang polisi tewas tertembak.
Bentrokan sengit itu pecah ketika polisi berusaha menghalangi demonstran bergerak menuju gedung parlemen.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney hari Selasa mengatakan bahwa Amerika “sangat terkejut” dengan kekerasan di Kyiv. Ia mendesak Presiden Ukraina Viktor Yanukovych untuk “meredakan situasi yang tegang” itu.