Polisi Austria Tangkap 53 Orang yang Ganggu Demonstrasi Sayap Kanan

Peserta unjuk rasa kelompok sayap kanan, gerakan Identitarian ambil bagian dalam demonstrasi di Wina, Austria, Sabtu 20 Juli 2024.

Polisi Austria hari Minggu (21/7) mengatakan telah menahan lebih dari 50 orang yang mengganggu dan kemudian bentrok dengan demonstran ekstremis sayap kanan di ibu kota Wina. Demonstrasi pada hari Sabtu (20/7) itu berlangsung saat partai-partai politik Austria bersiap melangsungkan pemilu parlemen September nanti, di mana kelompok sayap kanan diproyeksikan akan meraih suara yang signifikan.

Badan Pers Austria APC melaporkan kelompok anti-fasis dan partai-partai politik berhaluan kiri telah menyampaikan protes terhadap satu demonstrasi yang dilakukan oleh aktivis sayap kanan dan kelompok identitas lainnya. Sejumlah unggahan di media sosial menunjukkan para demonstran melakukan unjuk rasa di pusat kota Wina dengan spanduk bertuliskan “remigrasi,” suatu terminology yang digunakan untuk mendorong pemulangan migran secara massal ke negara asal mereka.

Ratusan polisi dikerahkan untuk membubarkan kelompok yang memiliki pandangan saling berlawanan, yang masing-masing berjumlah ratusan orang. Empat puluh tiga orang ditahan sementara karena menolak mengakhiri demonstrasi yang menghalangi demonstrasi lain. Sepuluh orang yang mengenakan topeng dan melemparkan batu, botol dan lainnya, ditahan kemudian. Tiga polisi luka-luka dan sejumlah kaca mobil patroli pecah.

Menteri Dalam Negeri Austria Gehard Karner, yang berhaluan konservatif, mengatakan polisi akan mengadili para pelaku, termasuk yang terjadi saat demonstrasi, “apakah dilakukan oleh ekstremis sayap kiri, atau sayap kanan, atau musuh-musuh demokrasi lainnya.”

Warga Austria akan memberikan suara di TPS pada tanggal 29 September nanti. Hal ini diperkirakan akan mengukuhkan trend pan-Eropa baru-baru ini yang condong ke arah politik kanan.

Dalam pemilu Parlemen Eropa baru-baru ini, Partai Kebebasan yang berhaluan sayap kanan berhasil mengalahkan Partai Rakyat yang konservatif.

Politisi dari partai-partai berhaluan kiri, termasuk Partai Hijau – yang merupakan mitra koalisi konservatif saat ini – dan kelompok Sosial

Demokrat yang beroposisi, memperingatkan bahwa pemerintahan yang mencakup Partai Kebebasan akan memperkuat keberadaan kelompok radikal sayap kanan.

Juru bicara Partai Hijau Eva Blimlinger mengatakan “mereka hanya menginginkan berakhirnya masyarakat demokratis yang majemuk." [em/jm]