Para demonstran bentrok dengan polisi Sabtu dini hari setelah Presiden Viktor Yanukovych tidak jadi menandatangani sebuah pakta dengan Uni Eropa.
Polisi anti huru-hara di Ukraina membubarkan demonstrasi di Kiev dengan menggunakan pentungan dan gas air mata, Sabtu (30/11).
Para demonstran bentrok dengan polisi Sabtu dini hari setelah Presiden Viktor Yanukovych tidak jadi menandatangani sebuah pakta dengan Uni Eropa.
Pada Jumat, Uni Eropa mengecam Rusia karena menekan Ukraina untuk membatalkan persetujuan perdagangan bebas dengan blok negara Eropa.
Tindakan yang dianggap cemoohan oleh Yanuknovych ini mengguncang KTT Uni Eropa yang sedang berlangsung di Vilnius, ibukota Lithuania, dimana Kanselir Jerman Angela Merkel memberitahu presiden Ukraina itu “kami mengharapkan yang lebih baik.”
Yanukovych menanggapi pemerintah Jerman itu dengan mengatakan, “Situasi ekonomi di Ukraina sangat sulit. Dan kami sedang kesulitan dengan Moskow.”
KTT ini yang berakhir Jumat, tadinya mengharapkan akan menjadikan penandatanganan persetujuan ini puncak dari KTT.
Saat perundingan gagal, ribuan pemrotes dari fihak oposisi di Kiev berkumpul di pusat kota dan menuntut agar Presiden mundur.
Yanukovych mengecam apa yang disebutnya “tindakan” yang mengarah pada kekerasan selama demonstrasi pihak oposisi di Kiev. Presiden Ukraina itu mengatakan Sabtu ia sangat marah dengan kekerasan di Kiev, tanpa langsung menuduh polisi.
Ia menyerukan penyelidikan segera untuk menghukum pihak yang bertanggung jawab. Departemen Luar Negeri Amerika juga mengecam serangan terhadap demonstran itu, katanya, “kekerasan dan intimidasi tidak seharusnya terjadi di Ukraina.”
Para demonstran bentrok dengan polisi Sabtu dini hari setelah Presiden Viktor Yanukovych tidak jadi menandatangani sebuah pakta dengan Uni Eropa.
Pada Jumat, Uni Eropa mengecam Rusia karena menekan Ukraina untuk membatalkan persetujuan perdagangan bebas dengan blok negara Eropa.
Tindakan yang dianggap cemoohan oleh Yanuknovych ini mengguncang KTT Uni Eropa yang sedang berlangsung di Vilnius, ibukota Lithuania, dimana Kanselir Jerman Angela Merkel memberitahu presiden Ukraina itu “kami mengharapkan yang lebih baik.”
Yanukovych menanggapi pemerintah Jerman itu dengan mengatakan, “Situasi ekonomi di Ukraina sangat sulit. Dan kami sedang kesulitan dengan Moskow.”
KTT ini yang berakhir Jumat, tadinya mengharapkan akan menjadikan penandatanganan persetujuan ini puncak dari KTT.
Saat perundingan gagal, ribuan pemrotes dari fihak oposisi di Kiev berkumpul di pusat kota dan menuntut agar Presiden mundur.
Yanukovych mengecam apa yang disebutnya “tindakan” yang mengarah pada kekerasan selama demonstrasi pihak oposisi di Kiev. Presiden Ukraina itu mengatakan Sabtu ia sangat marah dengan kekerasan di Kiev, tanpa langsung menuduh polisi.
Ia menyerukan penyelidikan segera untuk menghukum pihak yang bertanggung jawab. Departemen Luar Negeri Amerika juga mengecam serangan terhadap demonstran itu, katanya, “kekerasan dan intimidasi tidak seharusnya terjadi di Ukraina.”