Polisi di ibu kota Peru, Lima, Rabu (11/11), mencegah demonstran mencapai kantor pusat pemerintah, sementara mereka memprotes presiden baru negara itu, Manuel Merino.
Merino dilantik pada Selasa (10/11) setelah Kongres memilih mencopot pendahulunya Martin Vizcarra atas dasar "ketidakmampuan moral". Penggulingan Vizcarra, presiden popular yang dalam kampanyenya berjanji melawan korupsi, mendorong ribuan orang turun ke jalan-jalan sebagai protes.
Polisi memukuli beberapa demonstran, menahan mahasiswa yang meneriakkan bahwa telah terjadi kudeta.
Demonstran menyatakan Merino bukan presiden mereka dan bahwa telah terjadi kudeta dan mereka membela Peru.
Rabu (11/11) pagi, ketua baru dewan menteri, Antero Flores-Araoz, dilantik.
Sementara itu, di tengah protes dan pandemi virus corona yang berkelanjutan, nilai tukar mata uang Peru terhadap dolar merosot ke level terendah dalam 18 tahun.[ka/ft]