Para pemrotes menggunakan batangan logam untuk menghancurkan jendela-jendela gedung. Tidak jelas berapa orang yang berhasil masuk ke gedung tadi. Sekitar 100 polisi anti huru-hara merespon dengan semprotan pedas dan tongkat pemukul.
Sedikitnya empat demonstran ditangkap. Tiga polisi cedera dalam bentrokan itu. Lokasi tersebut hening, Rabu petang (19/11), walaupun menurut pihak pemerintah dalam sebuah pernyataan, sejumlah aktivitas di gedung parlemen tersebut dibatalkan.
Insiden itu agak ganjil dan berbeda dibandingkan dengan demonstrasi damai biasa yang pada umumnya dilakukan para aktivis mahasiswa, yang telah menduduki beberapa lokasi selama hampir dua bulan.
Beberapa anggota parlemen pro-demokrasi dan para pemimpin protes mengutuk usaha memasuki parlemen, termasuk pemimpin Partai Rakyat, Alan Leong, yang menganjurkan para demonstran terus menaati prinsip-prinsip non-kekerasan.
Hari Selasa (18/11), para pemrotes berdiri dengan damai sewaktu pihak berwenang membersihkan lokasi protes yang telah diduduki demonstran sejak bulan September.