Polisi Hong Kong Tangkap 19 Demonstran

Para aktivis pro-demokrasi bentrok dengan di Hong Kong (1/9).

Para pemrotes ditangkap Senin malam (1/9) karena berkumpul secara ilegal dan menghambat polisi di luar hotel dimana seorang pejabat tinggi China menginap.

Polisi Hong Kong mengatakan mereka telah menangkap 19 orang dalam demonstrasi yang menentang keputusan Beijing untuk menyaring para calon untuk pemilu daerah itu pada 2017.

Para pemrotes ditangkap Senin malam (1/9) karena berkumpul secara ilegal dan menghambat polisi di luar hotel dimana seorang pejabat tinggi China menginap. Bentrokan kecil, walaupun tidak ada cedera, dilaporkan.

Media setempat mengatakan tiga lainnya ditangkap karena perilaku tidak tertib dalam demonstrasi lainnya, yang dibubarkan polisi dengan menggunakan semprotan cairan pedas.

Para aktivis menghentikan pidato Li Fei, wakil direktur Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China, yang sedang berusaha menjelaskan sikap Beijing.

Lester Shum, wakil sekjen Federasi Mahasiswa Hong Kong, mengatakan ia berpendapat ejekan terhadap Li dimaksudkan terutama untuk mengutarakan penghinaan dan ketidak-senangan rakyat Hong Kong.

Li meneruskan pidatonya setelah polisi memaksa pemrotes keluar dari tempat itu, dengan mengatakan keputusan telah diambil untuk melindungi aturan hukum dan menjaga kestabilan jangka panjang Hong Kong.

Komite Tetap yang kuat itu di China mengambil keputusan Minggu, bahwa para calon yang hendak menjadi pemimpin berikut Hong Kong harus memperoleh suara mayoritas dari komite pencalonan yang mewakili lapisan luas yang menurut para penentangnya akan penuh dengan para anggota yang pro-Beijing.

Keputusan tersebut membuatnya tidak mungkin bagi calon dari oposisi tercatat pada kertas suara sebagai calon.