Abdul Karim Tunda, 70, diduga merupakan otak serangan di Mumbai pada 1993, New Delhi pada 1997 dan 1998 serta serangan-serangan lainnya.
Polisi India telah menangkap seorang militan yang diduga menjadi otak dari lebih 40 serangan di seluruh negara, termasuk ledakan di Mumbai pada 1993 yang menewaskan sedikitnya 250 orang.
Polisi mengatakan, Sabtu (17/8), bahwa Abdul Karim Tunda, 70, ditangkap Jumat dekat perbatasan India dan Nepal, dan ia memegang paspor Pakistan. Ia adalah tersangka anggota dari kelompok teroris Lashkar e Taiba yang berbasis di Pakistan.
India telah menggolongkan Tunda sebagai satu dari 20 buronan militan yang paling dicari pihak berwajib.
Pejabat polisi SN Srivastava mengatakan Sabtu, Tunda terlibat dalam serangan di Mumbai pada 1993 yang menargetkan hotel, bangunan dan bank di pusat finansial India itu. Srivastava mengatakan Tunda juga terlibat dalam ledakan bom di New Delhi pada 1997 dan 1998, serta serangan-serangan lain di India.
Menurut Srivastava, peran Tunda yang utama adalah mengajarkan anak-anak Muslim cara membuat bom pinggir jalan.
Polisi mengatakan, Sabtu (17/8), bahwa Abdul Karim Tunda, 70, ditangkap Jumat dekat perbatasan India dan Nepal, dan ia memegang paspor Pakistan. Ia adalah tersangka anggota dari kelompok teroris Lashkar e Taiba yang berbasis di Pakistan.
India telah menggolongkan Tunda sebagai satu dari 20 buronan militan yang paling dicari pihak berwajib.
Pejabat polisi SN Srivastava mengatakan Sabtu, Tunda terlibat dalam serangan di Mumbai pada 1993 yang menargetkan hotel, bangunan dan bank di pusat finansial India itu. Srivastava mengatakan Tunda juga terlibat dalam ledakan bom di New Delhi pada 1997 dan 1998, serta serangan-serangan lain di India.
Menurut Srivastava, peran Tunda yang utama adalah mengajarkan anak-anak Muslim cara membuat bom pinggir jalan.