Pihak berwenang Indonesia mengatakan telah menangkap tersangka lain bom Bali tahun 2002 yang juga terkait dengan organisasi teroris di Filipina.
Kepala Humas Polri Anton Bachrul Alam mengatakan tersangka Heru Kuncoro ditangkap minggu lalu dalam penggerebekan di Jawa Tengah, Sumatra dan Sulawesi terkait dengan rencana untuk membunuh polisi dengan sianida.
Pada peristiwa bom Bali yang menewaskan 202 orang, Kuncoro diduga membeli peralatan elektronik yang digunakan otak pengebom Dulmatin, yang tewas awal tahun lalu dalam penggerebekan polisi dekat Jakarta. Kuncoro juga diduga membantu mengelola kamp pelatihan jihad Front Pembebasan Islamis Moro di Filipina selatan.
Hari Senin, Kepala Humas POLRI mengatakan 14 orang dari seluruh Indonesia ditangkap terkait dugaan rencana pembunuhan polisi dengan sianida. Para tersangka itu berencana memasukkan sianida ke dalam makanan dan air minum pada kantor-kantor polisi. Kepala Humas Polri mengatakan kelompok itu sebelumnya membunuh dua petugas polisi yang menjaga bank di Sulawesi.
Kepala Humas POLRI menggambarkan rencana sianida itu sebagai “serangan teroris model baru”.