Kepolisian London mengatakan ketiga pria yang menabrakkan mobil van mereka terhadap para pejalan kaki di London Bridge, semula hendak menyewa truk 7,5 ton yang lebih besar, yang mampu menjatuhkan lebih banyak korban, tetapi pembayaran mereka gagal.
Kepala komando polisi kontra-terorisme, Komandan Dean Haydon, mengatakan para penyelidik mendapati tiga belas botol dalam van tersebut yang tampaknya diisi dengan cairan yang lebih ringan. Polisi yakin botol-botol itu adalah bom Molotov yang akan digunakan dalam serangan lebih lanjut.
Haydon mengatakan kepolisian juga meminta informasi dari masyarakat mengenai pisau-pisau keramik berwarna merah-jambu cerah, yang digunakan dalam penikaman di Borough Market. Ia mengatakan pisau dapur sepanjang 30 sentimeter itu 'tidak biasa' dan polisi ingin mengetahui darimana datangnya pisau tersebut.
Delapan orang tewas dalam serangan tanggal 3 Juni dan hampir 50 orang luka-luka. Tiga dari korban meninggal setelah ditabrak van itu di London Bridge, dan lima orang tewas kena tikam di Bourough Market. Ketiga penyerang ditembak mati oleh polisi delapan menit setelah panggilan darurat pertama diterima. [gp]