Kepolisian Inggris mengatakan pada Selasa (2/4) bahwa para terduga pelaku penusukan seorang jurnalis media independen Iran di London telah melarikan diri ke luar negeri setelah serangan tersebut.
Kepolisian Metropolitan London, Scotland Yard, mengatakan tiga orang terlibat dalam aksi penikaman di bagian kaki terhadap Pouria Zeraati, seorang presenter berusia 36 tahun yang bekerja untuk Iran International pada hari Jumat (29/3) lalu.
Zeraati lalu dilarikan ke rumah sakit dan sudah diperbolehkan pulang pada hari Senin (1/4).
Para tersangka disebut melarikan diri dari lokasi kejadian menggunakan mobil lalu kemudian mobil itu ditinggalkan. Kepolisian menyebut, mobil yang dikendarai mereka kini sedang diperiksa oleh ahli forensik.
Melalui pernyataan tertulis, Scotland Yard lalu menyebut bahwa “setelah meninggalkan kendaraan, para tersangka langsung pergi ke Bandara Heathrow dan meninggalkan Inggris dalam beberapa jam setelah serangan itu.”
BACA JUGA: Kelompok HAM: Jumlah Eksekusi Mati di Iran pada 2023 Tertinggi Sejak 2015Kepolisian Metropolitan London itu mengatakan belum mengetahui motif di balik serangan tersebut. Namun, mereka mempertimbangkan profesi korban sebagai jurnalis di sebuah kantor berita berbahasa Persia yang berbasis di Inggris sebagai salah satunya.
Kepala unit anti-teror kepiolisian, Dominic Murphy, mengatakan bahwa pihaknya tengah “mengupayakan semua jalur penyelidikan dan tetap berpikiran terbuka terhadap potensi motivasi serangan tersebut.”
Kuasa Usaha Iran di Inggris, Mehdi Hosseini Matin, pada Sabtu (30/3) mengatakan bahwa Teheran membantah “keterkaitan apapun” dengan insiden tersebut.
Pemerintah Iran diketahui telah menyatakan media Iran International sebagai sebuah organisasi teroris.
Sementara Inggris menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap rezim Iran atas dugaan pelanggaran HAM dan tindak kekerasan terhadap lawan politik negara itu yang berada di tanah Inggris. [ti/rs]