Polisi Israel, Kamis (5/5), dikerahkan ke sebuah tempat suci di Yerusalem untuk mengusir para pengunjuk rasa Palestina, menyusul dibolehkannya kembali orang-orang Yahudi berkunjung setelah sempat dilarang selama 10 hari terakhir bulan Ramadan dan perayaan Idulfitri.
Selama beberapa pekan terakhir, di Kompleks Masjid Al-Aqsa ini -- yang dianggap umat Islam sebagai tempat tersuci ketiga -- terjadi bentrokan kekerasan. Kompleks itu sendiri dibangun di puncak bukit yang disucikan orang-orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Bukit Bait Suci.
Saat orang-orang Yahudi kembali berkunjung, puluhan warga Palestina berkumpul dan meneriakkan “Allahu Akbar.” Bentrokan pecah ketika polisi berusaha menangkap salah satu dari mereka. Polisi menembakkan peluru karet ke lapangan terbuka yang luas saat beberapa warga Palestina berlindung di dalam masjid itu. Polisi Israel kemudian terlihat berdiri di pintu masuk masjid.
Polisi mengatakan mereka menanggapi puluhan orang Palestina yang meneriakkan kata-kata yang memicu kemarahan dan melakukan aksi lempar batu. Seorang polisi Israel dilaporkan menderita luka ringan dalam insiden itu.
Namun tidak seperti dalam konfrontasi-konfrontasi sebelumnya, sejumlah saksi mata Palestina mengatakan tidak ada tanda-tanda pelemparan batu pada awalnya. Beberapa dari mereka yang berlindung di dalam masjid mulai melemparkan batu ketika polisi mulai memasuki masjid itu. Para saksi berbicara kepada Associated Press dengan syarat nama mereka dirahasiakan karena masalah keamanan.
Di bawah pengaturan informal yang dikenal sebagai status quo, orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi situs tersebut tetapi tidak untuk berdoa di sana.
BACA JUGA: Lagi, Polisi Israel Serbu al-Aqsa Setelah Aksi Pelemparan BatuDalam beberapa tahun terakhir, jumlah kunjungan orang Yahudi terus meningkat, dan bahkan dengan pengawalan polisi. Banyak di antara mereka yang diam-diam berdoa sehingga membuat marah orang-orang Palestina dan pihak berwenang Yordania, yang merupakan penjaga situs tersebut. Orang-orang Palestina telah lama khawatir bahwa Israel berencana untuk mengambil alih tempat suci atau menguasai sebagian di antaranya.
Israel mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mempertahankan status quo, dan menuduh kelompok militan Hamas menghasut kekerasan baru-baru ini. [ab/uh]