Polisi Italia Tangkap Tiga Orang yang Dituduh Siksa Migran di Libya

Foto yang dirilis oleh Kepolisian Turino, Italia, pada 15 Juli 2019, tampak para petugas kepolisian menggotong misil yang merupakan salah satu amunisi dan senjata yang disita oleh satuan polisi khusus. (Foto: AFP)

Polisi Italia, Senin (16/9) menangkap tiga laki-laki yang dituduh menyiksa dan memeras uang dari para migran di sebuah pusat penahanan Libya.

Jaksa penuntut di Sisilia memerintahkan penangkapan dua warga Mesir dan satu warga Guinea, setelah beberapa orang mengenali mereka sebagai penyiksa mereka.

Ketiganya diduga mengelola kamp migran di bekas pangkalan militer di Zawiya, Libya.

"Saya dipukuli beberapa kali. Saya mengalami penyiksaan yang membekas di tubuh saya," kata seorang migran kepada jaksa penuntut.

Yang lainnya mengatakan sejumlah perempuan diperkosa dan migran yang tidak bisa membayar tebusan dibunuh atau dijual pada pedagang manusia.

Milisi bersenjata bertanggung jawab terhadap banyak kamp migran di Libya, yang menahan orang-orang yang tiba di negara itu dan ingin pergi ke Eropa termasuk yang ditangkap penjaga pantai Libya di Laut Tengah.

Kelompok-kelompok HAM menuntut pemerintah Libya menutup pusat-pusat migran, menyebutnya sebagai tempat-tempat kekerasan dan kemelaratan.

"Investigasi ini mengukuhkan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi di tempat yang dikatakan Libya. Dan perlunya tindakan termasuk di tingkat internasional," kata Luigi Patronaggio, kepala jaksa penuntut di kota Agrigento di Sisilia. [my/pp]