Polisi Jerman Bubarkan Kemah Demonstran Pabrik Tesla

Seorang polisi Jerman (bawah) dan seorang aktivis terlihat di sebuah kamp protes tempat para aktivis mendirikan kemah di antara pohon di hutan untuk memprotes perluasan Tesla Gigafactory di Gruenheide dekat Berlin, Jerman, Selasa 19 November 2024.

Polisi pada Selasa (19/11) mulai membersihkan kemah pendemo di dekat pabrik Tesla Jerman, tak jauh dari Berlin. Para aktivis di sana berharap untuk menghentikan perluasan satu-satunya pabrikan mobil asal Amerika Serikat di Eropa itu.

Para pendemo, yang beralasan bahwa rencana Tesla untuk mengembangkan pabriknya akan mengancam pasokan air bawah tanah, telah membangun rumah-rumah pohon di sebuah area hutan, di samping pabrik itu.

Sejumlah aktivis lingkungan secara suka rela meninggalkan kemahnya, sementara sebagian yang lain harus dipindahkan dengan paksa, kata seorang juru bicara polisi.

Para pendemo yang tetap berada di atas pohon “dikawal” turun oleh penyelamat spesialis ketinggian, kata juru bicara itu lagi. Empat orang ditahan sementara selama operasi penertiban.

Polisi mengatakan bahwa mereka dipanggil untuk membersihkan perkemahan sementara itu atas permintaan pemerintah daerah setempat, dengan tujuan untuk mencari amunisi era Perang Dunia Kedua yang tidak meledak.

Setelah penolakan dari sejumlah pendemo untuk pergi, keputusan dibuat untuk membubarkan perkemahan itu secara permanen, tambah juru bicara itu lagi.

Penyelenggara aksi “Stop Tesla” pada Senin mengatakan, perintah untuk mencari amunisi itu adalah sebuah tipu muslihat untuk membuat mereka pergi dan itu “tidak jujur”.

BACA JUGA: Mercedes Jerman Buka Pabrik Daur Ulang Baterai Mobil Listrik

Kemah pendemo yang berada dekat dengan pabrik Tesla di Gruenheide di luar kota Berlin itu telah didirikan sejak Februari tahun ini.

Tesla membuka pabrik itu, yang mempekerjakan sekitar 12 ribu orang, pada 2022 setelah berakhirnya proses persetujuan dan konstruksi selama 2 tahun yang penuh gejolak.

Produsen mobil itu harus membereskan sejumlah hambatan administratif dan hukum sebelum produksi bisa dimulai di pabrik tersebut, termasuk komplain dari warga setempat terkait dampak lingkungan dari pabrik itu.

Rencana untuk meningkatkan kapasitas dua kali lipat, untuk memproduksi satu juta mobil setahun di pabrik tersebut, dan pengembangan produksi baterai diumumkan pada 2023.

Rencana pengembangan itu telah memunculkan kembali protes dari warga lokal dan juga kemah di hutan tersebut.

Pada Maret, pabrik tersebut terpaksa menunda produksinya setelah sebuah dugaan serangan pembakaran di dekat jaringan listrik yang diklaim dilakukan oleh kelompok sayap kiri. [ns/uh]