Ibu dari seorang anak laki-laki yang berusia 12 tahun, yang diduga dibakar oleh suaminya hidup-hidup karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), mengatakan suaminya harus dihukum atas tindakan yang ia lakukan terhadap anak mereka.
Shazia Parveen ingat bagaimana ia menekan putranya dalam keadaan terbakar, dan berteriak minta tolong.
BACA JUGA: WHO Tingkatkan Peringatan Penyakit Usai Banjir di Pakistan“Ketika saya masuk ke kamar, anak saya sudah terbakar. Tetapi ia tidak berkata apa-apa. Saya berteriak, selamatkan anak saya, anak saya terbakar! Barang-barang lain pun terbakar. Saya melihat seakan-akan seluruh ruangan terbakar. Saya terus berteriak hingga pingsan.”
Sambil menangis tersedu sedan, Shazia mengatakan “ayahnya harus dihukum! Siapa pun yang melakukan hal seperti ini harus dihukum.”
Insiden itu terjadi pada 14 September lalu.
Putranya, Shaheer Parveen, meninggal di rumah sakit setelah mendapat perawat selama dua hari.
Ayah bocah itu, Nazir Khan, telah ditangkap dan ditahan untuk kepentingan penyelidikan.
Saudara laki-laki Shaheer, Shahzain, mengatakan ayahnya marah ketika mendengar Shaheer sedang bermain layang-layang dan bukan mengerjakan PR.
“Ayah bangun dan mencari sesuatu,” ujarnya seraya menambahkan, “setelah beberapa saat ia menemukan minyak tanah, dan (lalu) membakar Shaheer.” [em/jm]