Polisi Korea Selatan, Rabu (3/1), menggerebek kediaman dan kantor tersangka sementara penyelidikan berlanjut mengenai penikaman pemimpin oposisi negara itu Lee Jae-myung.
Insiden terjadi ketika Lee melewati massa jurnalis setelah mengunjungi lokasi yang diusulkan untuk bandara baru di Busan, kota di bagian tenggara Korea Selatan, pada Selasa (2/1).
Setelah menerima perawatan darurat di Busan, Lee diangkut dengan helikopter ke Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul untuk operasi.
Cho Jeong-sik, sekretaris jenderal Partai Demokrat yang diketuai Lee, mengatakan pada Rabu bahwa operasi dua jam itu berhasil. Lee masih berada di unit perawatan intensif rumah sakit untuk pemulihan.
Polisi dan petugas darurat sebelumnya mengatakan Lee sadar setelah serangan itu dan tidak dalam kondisi kritis. Seorang tersangka ditahan oleh polisi segera setelah serangan itu. Polisi mengatakan tersangka mengakui kepada penyelidik bahwa dia hendak membunuh Lee dan merencanakan sendiri serangannya, namun motifnya tidak diketahui.
BACA JUGA: Ketua Partai Oposisi Korea Selatan Ditikam Saat Melawat ke BusanPolisi Busan mengatakan mereka mengirim petugas untuk menggeledah kediaman dan kantor tersangka di pusat kota Asan pada Rabu sebagai bagian dari penyelidikan mereka. Mereka akan meminta surat perintah penangkapan resmi bagi tersangka atas dugaan percobaan pembunuhan.
Lee, 59, adalah seorang liberal bersuara keras. Ia kalah dalam pemilihan presiden tahun 2022 dari Presiden Yoon Suk Yeol dengan selisih 0,7 persen, selisih terkecil yang tercatat dalam pemilihan presiden Korea Selatan. Pertarungan sengit antara keduanya dan perselisihan pascapemilu antara sekutu mereka telah memperdalam perpecahan yang sudah sangat buruk antara konservatif dan liberal di Korea Selatan.
Survei publik baru-baru ini menempatkan Lee sebagai satu dari dua kandidat utama yang difavoritkan untuk pemilihan presiden berikutnya pada 2027, bersama mantan menteri kehakiman Yoon yang populer, Han Dong-hoon. Namun, Yoon secara hukum dilarang mencalonkan diri kembali. [ka/uh]