Polisi Los Angeles Tawarkan Beli Senjata Warga AS

Seorang pria dengan gerobak yang ditarik kuda melewati spanduk besar mantan komandan angkatan darat Abdel-Fattah el-Sissi, di pusat kota Kairo (6/5). (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

Kepolisian Los Angeles mengadakan program pembelian kembali senjata milik warga dan menukarnya dengan kartu belanja senilai US$200.
Polisi menukar kartu belanja untuk senjata di Los Angeles, Rabu (26/12), dalam program pembelian kembali yang dinyatakan Walikota Antonio Villaraigosa sebagai tanggapan pencegahan kejahatan atas penembakan massal di Newtown, Connecticut.

Polisi memberikan kartu belanja senilai US$200 pada mereka yang menyerahkan senjata otomatis, dan kartu belanja senilai $100 pada warga yang memberikan pistol, senapan atau senapan buru.

Los Angeles telah menjalankan program tahunan ini sejak 2009, dan acara serupa diselenggarakan pada beberapa tahun ini di kota-kota lain di Amerika, termasuk Detroit dan Boston. Polisi di San Diego telah melakukan pembelian kembali awal bulan ini.

Beberapa ahli mengatakan program ini memiliki dampak yang kecil dalam mengurangi kekerasan senjata api, namun Villaraigosa mengatakan pembelian kembali senjata adalah satu langkah yang dapat diambil untuk menanggapi penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, pada 14 Desember yang menewaskan 20 anak-anak dan enam orang guru.

Program pembelian kembali ini biasanya diadakan kepolisian Los Angeles pada Mei, namun Villaraigosa mengumumkan minggu lalu bahwa kota itu mengulang program sebagai respon terhadap tragedi Newtown.

“Ada banyak hal yang dapat kita lakukan. Ini hanya salah satunya. Kita juga harus mengatasi buadaya kekerasan di negara ini,” ujar Villaraigosa saat diwawancara stasiun televisi CNN.

Sejauh ini, program ini mengumpulkan 1.366 senjata api, termasuk 477 senjata tangan dan 49 senjata serbu, ujar Vicki Curry, salah satu juru bicara walikota. Pengumpulan ditutup Rabu sore waktu setempat.

Pada Mei, program tersebut mengumpulkan 1.673 senjata api di enam lokasi, dibandingkan dua lokasi pada Rabu, ujar Curry.

Di setiap lokasi pengumpulan, mobil-mobil antre dan warga yang menyerahkan senjatanya diminta meninggalkan senjata tersebut di bagasi mobil, sementara polisi mengambilnya. Mereka yang menyerahkan senjata tidak perlu menyebut namanya.

Meski para pejabat pemerintah di Los Angeles dan tempat lain mengatakan bahwa pembelian kembali senjata membantu mengamankan jalanan, laporan 2004 dari Dewan Riset Nasional pada lembaga National Academies mempertanyakan kesimpulan tersebut.

Penelitian lembaga tersebut menunjukkan bahwa senjata yang diserahkan pada program pembelian kembali cenderung senjata lama atau warisan, dan tidak digunakan dalam kejahatan. Selain itu, pemilik senjata juga dengan mudah mengganti senjatanya, menurut laporan berjudul “Senjata Api dan Kekerasan: Sebuah Tinjauan Kritis.” (Reuters)