Menurut pihak berwenang, tembakan itu dilepaskan setelah kerumunan mahasiswa menyerang secara fisik, dan memaki, polisi itu dan tiga sejawatnya yang dikirim kantor kejaksaan kota untuk menyelidiki keluhan pelajar atas pencurian ponsel sebelumnya bulan ini.
Pernyataan dari kantor kejaksaan menyebutkan, polisi itu melaporkan ia menembakkan pistolnya ke udara untuk menciutkan nyali kerumunan sekitar 20 orang yang menyerangnya, namun sebuah peluru mengenai paha seorang mahasiswa pria.Kata pernyataan itu pula, polisi itu sedang dirawat di rumah sakit karena memar yang dideritanya dan ditahan sementara insiden itu diselidiki.
Sejumlah mahasiswa mengatakan, konfrontasi terjadi setelah polisi itu memotret orang-orang muda di auditorium Justo Sierra, yang diduduki sekelompok anarkis.
Aksi penembakan itu terjadi pada saat ketegangan sedang memuncak di Meksiko, khususnya di kalangan orang muda, sehubungan kasus menghilangnya 43 mahasiswa calon guru setelah mereka diserang polisi di kota Iguala September lalu. Banyak mahasiswa memimpin aksi-aksi protes yang menuntut keadilan atas kasus itu.
Para pejabat federal mengatakan, sejumlah anggota geng yang memiliki hubungan dengan pejabat dan polisi yang korupsi di Iguala telah mengaku membunuh para mahasiswa yang hilang itu dan membakar mayat mereka.