Polisi di Poso meminta warga tetap waspada dengan aksi terorisme dan ancaman bom bentuk cair yang dapat meledak jika digoyang.
Polisi wilayah Poso, Sulawesi Tengah, meminta warga tetap waspada terhadap aksi kekerasan menyusul kasus penembakan misterius di daerah tersebut. Polisi terutama meminta warga waspada akan ancaman bom dalam bentuk baru yang menggunakan cairan kimia, yang dapat meledak bila digoyang atau dikocok.
Kepala Kepolisian Resort (Polres) Poso AKBP Pulung Rochmadianto pada Selasa (9/10) mengatakan bahwa aksi terorisme kemungkinan masih dapat terjadi di wilayah itu menyusul dua penembakan misterius yang terjadi dalam tiga bulan terakhir yang telah menewaskan dua orang warga. Hingga kini pelaku masih belum berhasil ditangkap dan dikuatirkan akan dapat kembali beraksi sewaktu-waktu, ujarnya.
Warga Poso diharapkan secara rutin melakukan kegiatan siskamling di lingkungan masing masing serta mewaspadai modus bom baru menggunakan cairan kimia., ujar Pulung. Ia juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada polisi bila menemukan wadah baik dalam bentuk minuman mineral, botol dan semacamnya yang berisi cairan putih, terlebih bila wadah tersebut terhubungkan dengan rangkaian elektronik maupun telepon genggam.
"Ini informasi dari Polri, termasuk dari kelompok kelompok yang menangani masalah terorisme ini, dan kemarin termasuk yang ditangkap di Pantoloan bahwa mereka ahli dalam mengemas bahan kimia yang dari air,” ujar Pulung.
“Hati hati jika menemukan, jangan digoyang karena ini bahan kimia yang bisa meledak kalau digoyang.”
Polisi juga mengimbau agar kendaraan-kendaraan umum antar kota dan antar provinsi untuk sebisa mungkin tidak melintasi wilayah Kabupaten Poso di atas jam 10 malam. Hal itu dimaksudkan untuk membatasi pergerakan teroris yang berpindah pindah tempat dengan menumpang kendaraan umum.
Saat ini pihak Kepolisian di Poso juga terus meningkatkan kewaspadaan mereka dengan melakukan patroli serta razia terhadap kendaraan-kendaraan umum dan pribadi yang melintasi wilayah Poso. Pengamanan juga diperketat di lima pintu masuk ke Kabupaten Poso.
Sejauh ini situasi di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah tetap dalam situasi kondusif. Warga terlihat tidak terprovokasi oleh aksi penembakan oleh orang tidak dikenal.
Kepala Kepolisian Resort (Polres) Poso AKBP Pulung Rochmadianto pada Selasa (9/10) mengatakan bahwa aksi terorisme kemungkinan masih dapat terjadi di wilayah itu menyusul dua penembakan misterius yang terjadi dalam tiga bulan terakhir yang telah menewaskan dua orang warga. Hingga kini pelaku masih belum berhasil ditangkap dan dikuatirkan akan dapat kembali beraksi sewaktu-waktu, ujarnya.
Warga Poso diharapkan secara rutin melakukan kegiatan siskamling di lingkungan masing masing serta mewaspadai modus bom baru menggunakan cairan kimia., ujar Pulung. Ia juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada polisi bila menemukan wadah baik dalam bentuk minuman mineral, botol dan semacamnya yang berisi cairan putih, terlebih bila wadah tersebut terhubungkan dengan rangkaian elektronik maupun telepon genggam.
"Ini informasi dari Polri, termasuk dari kelompok kelompok yang menangani masalah terorisme ini, dan kemarin termasuk yang ditangkap di Pantoloan bahwa mereka ahli dalam mengemas bahan kimia yang dari air,” ujar Pulung.
“Hati hati jika menemukan, jangan digoyang karena ini bahan kimia yang bisa meledak kalau digoyang.”
Polisi juga mengimbau agar kendaraan-kendaraan umum antar kota dan antar provinsi untuk sebisa mungkin tidak melintasi wilayah Kabupaten Poso di atas jam 10 malam. Hal itu dimaksudkan untuk membatasi pergerakan teroris yang berpindah pindah tempat dengan menumpang kendaraan umum.
Saat ini pihak Kepolisian di Poso juga terus meningkatkan kewaspadaan mereka dengan melakukan patroli serta razia terhadap kendaraan-kendaraan umum dan pribadi yang melintasi wilayah Poso. Pengamanan juga diperketat di lima pintu masuk ke Kabupaten Poso.
Sejauh ini situasi di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah tetap dalam situasi kondusif. Warga terlihat tidak terprovokasi oleh aksi penembakan oleh orang tidak dikenal.