Polisi: Sel Jamaah Islamiyah Baru Lakukan Perekrutan dan Pelatihan

  • Associated Press

Petugas polisi mengawal tersangka militan yang ditangkap dalam penggerebekan di Malang, Jawa Timur, 21 Februari 2016. (Foto: AP)

Sejumlah pejabat Polri mengatakan 22 orang yang ditangkap dalam beberapa minggu terakhir terkait dengan kelompok militan terlarang, Jemaah Islamiyah (JI). Dikutip dari laporan kantor berita Associated Press, Kamis (18/3), di antara tersangka yang ditangkap tersebut, terdapat terpidana pemimpin JI yang telah melakukan perekrutan dan pelatihan bagi anggota baru.

Ke-22 tersangka teroris, dengan pengawalan Densus 88 antiteror, diterbangkan pada Kamis (18/3), ke Jakarta dari Surabaya, Jawa Timur, untuk menjalani pemeriksaan.

Belasan dari mereka ditangkap di berbagai kota di Jawa Timur akhir bulan lalu. Densus 88 menangkap 10 lainnya pada awal bulan ini.

BACA JUGA: Polisi Pindahkan 23 Tersangka Teroris ke Jakarta untuk Penyelidikan

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono, Kamis (18/3), mengatakan, polisi juga menyita pistol, pisau, pedang panjang, parang, dan buku mengenai jihad.

Dia menambahkan para tersangka melakukan pelatihan ala militer di Malang, Jawa Timur, dan berencana menyerang polisi yang sedang bertugas. Para tersangka, kata Rusdi, sebelumnya telah membuat bunker untuk persenjataan dan perakitan bom, serta menyiapkan rute untuk melarikan diri setelah melakukan penyerangan.

Kabagbanops Densus 88 Polri Aswin Siregar mengatakan di antara tersangka yang dipindahkan terdapat Usman bin Sef alias Fahim. Ia adalah seorang kombatan veteran di Afghanistan yang dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara pada 2005 karena menyembunyikan buronan teroris asal Malaysia, Noordin Top dan atas rencananya untuk menyerang aparat.

"Dalam operasi saat ini, Fahim telah mendirikan tempat latihan dengan program untuk membentuk kelompok jihadis untuk bertempur di Madinah tahun depan," kata Aswin dalam jumpa pers. Dia tidak merinci apa yang kelompok itu rencanakan di sana.

BACA JUGA: Tersangka Pemimpin Jamaah Islamiyah Ditangkap di Lampung

“Kami akan terus memburu mereka, tidak akan ada tempat bagi JI di Indonesia,” katanya.

Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo mengatakan kepada wartawan di Surabaya bahwa sel JI yang dipimpin oleh Fahim telah merekrut sedikitnya 50 anggota baru di provinsi itu dalam lima tahun terakhir.

Penangkapan itu terjadi hampir tiga bulan setelah pihak berwenang menangkap 22 tersangka anggota JI di Lampung, Sumatera, termasuk tersangka pemimpin militer JI, Zulkarnaen, yang telah dicari selama lebih dari 18 tahun.

Jemaah Islamiyah yang terkait dengan al-Qaida melakukan serangkaian pengeboman di Tanah Air, termasuk serangkaian pengeboman di Bali pada 2002 yang menewaskan 202 orang, kebanyakan turis asing. Pengadilan telah melarang JI pada 2008. [ah/au/ft]