Polisi Pakistan, pada Selasa (9/8), menangkap seorang pembantu dekat mantan Perdana Menteri Imran Khan karena diduga menghasut perwira militer untuk melakukan pemberontakan.
Shahbaz Gill “diseret” keluar dari kendaraannya dan disiksa sebelum ditahan di luar Islamabad, ibu kota negara itu, menurut dugaan partai oposisi pimpinan Khan Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).
Rekaman yang ditayangkan oleh saluran televisi lokal menunjukkan kaca jendela mobil Gill pecah.
“Ini adalah penculikan bukan penangkapan,” cuit Khan di Twitter. “Bisakah tindakan memalukan seperti itu terjadi di negara demokrasi mana pun? Pekerja politik diperlakukan sebagai musuh. Dan semua dilakukan untuk membuat kita menerima pemerintahan para penjahat yang didukung asing.”
Menteri Dalam Negeri Federal Rana Sanaullah beberapa jam kemudian mengungkapkan pada konferensi pers bahwa personel polisi menangkap dan kemudian mendaftarkan kasus penghasutan terhadap tokoh oposisi “atas nama negara.”
Gill, yang merupakan warga negara Amerika Serikat, didakwa “bersekongkol dengan pemberontakan atau mencoba membujuk tentara angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara agar memberontak,” kata menteri itu. “Terdakwa akan dihadirkan di pengadilan besok pagi dan pengadilan akan memutuskan.”
Tuduhan terhadap Gill berasal dari komentarnya dalam sebuah acara langsung pada hari Senin (8/8) yang disiarkan oleh ARY News, salah satu saluran berita yang paling populer di Pakistan. Dia berbicara tentang dugaan keretakan di tubuh militer terkait penggulingan Khan dari kekuasaan dalam mosi tidak percaya parlemen pada bulan April lalu. [lt/ka]