Polisi Temukan Indikasi Kelalaian Nahkoda KM Fungka Permata V

  • Yoanes Litha

TIM SAR melakukan pencarian korban KM Fungka Permata V yang terbakar di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Sabtu (15/9). (Foto courtesy : BPBD Banggai Laut, Sulawesi Tengah)

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyatakan telah menahan laki-laki berinisial AS, nakhoda kapal KM Fungka Permata V yang terbakar di perairan Banggai Laut, Jumat (14/9) pekan lalu. Polisi telah memiliki petunjuk awal indikasi kelalaian nakhoda kapal dalam peristiwa yang menewaskan 13 orang tersebut.

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyatakan telah menahan seorang laki-laki berinisial AS, nakhoda kapal KM Fungka Permata V yang pada Jumat pekan lalu terbakar ketika sedang berlayar di perairan Banggai Laut. Kombes Polisi Toni Ariadi Effendi, Direktur Polair Polda Sulawesi Tengah menjelaskan nahkoda kapal itu ditahan setelah polisi menemukan indikasi kelalaian dalam peristiwa yang menyebabkan 13 orang tewas tersebut.

BACA JUGA: Kapal KM Fungka Permata V Terbakar, Sedikitnya 13 Tewas

“Indikasinya sudah ada, yaitu adanya kelalaian dari nahkoda sehingga mengakibatkan korban 13 meninggal dunia, tujuh sampai sekarang hilang dan, alhamdulillah, 126 orang selamat, kita duga ada kelalaian dan pelanggaran undang-undang pelayaran, undang-undang nomor 17 Tahun 2008,” jelasnya.

Ia mengatakan polisi telah memeriksa tujuh ABK dan tiga penumpang sebagai saksi, yang merupakan bagian dari penyelidikan untuk mengungkap penyebab terbakarnya kapal KM Fungka Permata V dalam pelayaran dari pelabuhan Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara menuju Pelabuhan Banggai Laut, Sulawesi Tengah untuk mengisi perbekalan sebelum melanjutkan pelayaran menuju Maluku Utara.

“Perkembangan kasusnya sudah kita lakukan pemeriksaan-pemeriksaan saksi-saksi, tujuh dari ABK (Anak Buah Kapal), tiga dari penumpang,” jelasnya.

Setelah masa pencarian selama tujuh hari, kegiatan pencarian dan pertolongan korban KM Fungka Permata V di perairan Banggai Laut telah dihentikan, Kamis (20/9). Penghentian operasi itu dilakukan setelah upaya pencarian dalam beberapa hari terakhir tidak lagi mendapat tanda-tanda keberadaan enam orang yang masih hilang.

Peta Kabupaten Banggai Laut di Sulawesi Tengah, lokasi terjadinya kecelakaan KM Fungka Permata Lima, Jumat 14/9 (foto: ilustrasi).

Basrano, Kepala Basarnas Palu kepada VOA (21/9) mengatakan meskipun telah dihentikan namun kegiatan pencarian dan pertolongan tersebut dapat dilanjutkan sewaktu-waktu bila ada laporan baru tentang tanda-tanda keberadaan korban yang masih hilang tersebut.

“Jadi untuk upaya pencarian sampai hari ketujuh kemarin itu kami sudah menurunkan dua alat utama tambahan tidak ada tanda-tanda korban ditemukan. Nah, karena tidak ada tanda-tanda, makanya kami adakan evaluasi, kaji ulang apakah ini masih efektif atau tidak. Nah, operasi SAR ini kan tidak saklek tertuju pada itu saja. Artinya, kalau misalnya hari ini, hari ke depan misalkan ada tanda-tanda ditemukan, tetap kita akan buka kembali,” jelas Basrano.

Data terakhir Basarnas Palu menunjukkan 13 orang tewas dalam peristiwa terbakarnya KM Fungka Permata V, enam orang masih hilang, sedangkan 126 lainnya berhasil diselamatkan. [yl/em-lt]