Polisi Thailand mengatakan pada hari Rabu (4/10) bahwa remaja laki-laki yang dituduh melakukan penembakan di sebuah pusat perbelanjaan besar di pusat Bangkok, Thailand, menggunakan pistol tiruan yang dimodifikasi. Aksi itu menewaskan dua orang dan melukai lima orang lainnya
Samran Nualma, Asisten Kepala Kepolisian Thailand, mengatakan, “Senapan yang dia gunakan adalah senjata kosong – senjata plastik – dengan laras yang disesuaikan. Kami akan mengkaji peraturan tentang pengendalian senjata dan undang-undang yang terkait dengan senjata. Senjata itu sendiri tidak ilegal tetapi kemudian direkayasa menjadi senjata.”
BACA JUGA: Penembakan di Mal Thailand Munculkan Kembali Debat Pengawasan SenjataTersangka ditahan kurang dari satu jam setelah tembakan pertama pada Selasa (3/10) sore di Siam Paragon Mall, salah satu tujuan belanja kelas atas terbesar di Bangkok.
Kepala kepolisian Thailand Torsak Sukvimol mengatakan, “Tersangka tampaknya memiliki masalah psikologis dan dia kini menerima perawatan di Rumah Sakit Rajavithi.”
Sukvimol mengidentifikasi dua orang yang tewas dalam serangan tersebut sebagai seorang pengunjung dari China dan seorang warga negara Myanmar. Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan dia telah menghubungi duta besar China.
Kekerasan bersenjata bukanlah hal yang jarang terjadi di Thailand, meski penembakan massal jarang terjadi. [lt/jm]