Polisi Ukraina bentrok dengan demonstran anti-pemerintah di balai kota Kiev dalam upaya untuk mengusir para aktivis dari gedung itu, Rabu pagi (11/12).
Laporan dari ibukota Ukraina itu mengatakan para demonstran melawan dengan menyemprotkan air dari selang pemadam kebakaran ke arah polisi yang bersenjatakan pentung.
Bentrokan itu terjadi hanya beberapa jam setelah ratusan polisi Ukraina mulai menyerbu perkemahan demonstran di tengah kota Kiev Rabu pagi, bentrok dengan demonstran dan meruntuhkan perkemahan darurat mereka di kota itu.
Para saksi yang dikutip Reuters mengatakan seorang penyanyi Ukraina di panggung pada perkemahan yang besar itu menggunakan pengeras suara untuk mendesak polisi agar jangan melaksanakan perintah atasan dan jangan menyakiti demonstran.
Penindakan itu mulai beberapa jam setelah pimpinan kebijakan Uni Eropa Catherine Ashton dan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Victoria Nuland bertemu di ibukota itu dengan para tokoh pemerintah dan oposisi dalam usaha meredakan krisis itu.
Sebelumnya hari Selasa (10/12), Presiden Ukraina Viktor Yanukovych bertemu dengan tiga orang mantan presiden Ukraina, meluncurkan apa yang disebut pembicaraan meja bundar yang kabarnya mempunyai tujuan yang sama.
Protes mulai bulan November, setelah Presiden Ukraina tidak jadi menerima persetujuan perdagangan yang sudah lama ditunggu-tunggu dengan Uni Eropa, dan sebaliknya memperbaiki dan meningkatkan hubungan ekonomi dan politik dengan Rusia.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika mengeluarkan pernyataan yang menyebut tindakan pihak berwenang Ukraina itu “menjijikkan” karena menggunakan buldoser dan polisi anti-huruhara yang bersenjatakan pentung ke tempat itu, bukan seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, “menghormati hak demokrasi dan martabat manusia.”
Kerry mengatakan dalam pernyataan bahwa “penghormatan azas demokrasi, termasuk kebebasan berkumpul” adalah mendasar bagi pendekatan Amerika Serikat pada Ukraina. Ia mengatakan nilai-nilai ini adalah universal, bukan hanya nilai-nilai Amerika. Ia menyerukan “penahanan diri yang sekuatnya” dan mengatakan nyawa manusia harus dilindungi.
Hari Selasa, pimpinan kebijakan Uni Eropa Catherine Ashton dan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Victoria Nuland bertemu di ibukota itu dengan para tokoh pemerintah dan oposisi dalam usaha meredakan krisis tersebut. Kemudian, Ashton jalan kaki melintasi lapangan itu untuk meyaksikan protes tersebut dan berbicara dengan para wartawan.
Bentrokan itu terjadi hanya beberapa jam setelah ratusan polisi Ukraina mulai menyerbu perkemahan demonstran di tengah kota Kiev Rabu pagi, bentrok dengan demonstran dan meruntuhkan perkemahan darurat mereka di kota itu.
Para saksi yang dikutip Reuters mengatakan seorang penyanyi Ukraina di panggung pada perkemahan yang besar itu menggunakan pengeras suara untuk mendesak polisi agar jangan melaksanakan perintah atasan dan jangan menyakiti demonstran.
Penindakan itu mulai beberapa jam setelah pimpinan kebijakan Uni Eropa Catherine Ashton dan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Victoria Nuland bertemu di ibukota itu dengan para tokoh pemerintah dan oposisi dalam usaha meredakan krisis itu.
Sebelumnya hari Selasa (10/12), Presiden Ukraina Viktor Yanukovych bertemu dengan tiga orang mantan presiden Ukraina, meluncurkan apa yang disebut pembicaraan meja bundar yang kabarnya mempunyai tujuan yang sama.
Protes mulai bulan November, setelah Presiden Ukraina tidak jadi menerima persetujuan perdagangan yang sudah lama ditunggu-tunggu dengan Uni Eropa, dan sebaliknya memperbaiki dan meningkatkan hubungan ekonomi dan politik dengan Rusia.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika mengeluarkan pernyataan yang menyebut tindakan pihak berwenang Ukraina itu “menjijikkan” karena menggunakan buldoser dan polisi anti-huruhara yang bersenjatakan pentung ke tempat itu, bukan seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, “menghormati hak demokrasi dan martabat manusia.”
Kerry mengatakan dalam pernyataan bahwa “penghormatan azas demokrasi, termasuk kebebasan berkumpul” adalah mendasar bagi pendekatan Amerika Serikat pada Ukraina. Ia mengatakan nilai-nilai ini adalah universal, bukan hanya nilai-nilai Amerika. Ia menyerukan “penahanan diri yang sekuatnya” dan mengatakan nyawa manusia harus dilindungi.
Hari Selasa, pimpinan kebijakan Uni Eropa Catherine Ashton dan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Victoria Nuland bertemu di ibukota itu dengan para tokoh pemerintah dan oposisi dalam usaha meredakan krisis tersebut. Kemudian, Ashton jalan kaki melintasi lapangan itu untuk meyaksikan protes tersebut dan berbicara dengan para wartawan.