Polisi Tunisia menembakkan gas air mata ke kerumunan orang yang berkumpul di luar gedung parlemen hari Sabtu (27/7), melanjutkan protes terkait pembunuhan seorang pemimpin oposisi.
Di tempat lain di Tunis, kelompok yang lebih kecil menggelar unjuk rasa terpisah mendukung pemerintah Tunisia.
Demonstrasi itu dimulai setelah pemakaman Mohamed Brahmi dari Partai Popular Front yang sekuler. Brahmi tewas setelah ditembak sebanyak 14 kali hari Kamis lalu, dengan pistol sama yang digunakan untuk membunuh pemimpin oposisi lainnya lima bulan lalu.
Sebelumnya, para pelayat meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan membawa foto-foto Brahmi selagi kendaraan militer membawa peti matinya yang terbungkus bendera melalui kota Tunis.
Pejabat Tunisia menyalahkan ekstremis terkait al-Qaida terkait pembunuhan Mohamed Brahmi.
Demonstrasi itu dimulai setelah pemakaman Mohamed Brahmi dari Partai Popular Front yang sekuler. Brahmi tewas setelah ditembak sebanyak 14 kali hari Kamis lalu, dengan pistol sama yang digunakan untuk membunuh pemimpin oposisi lainnya lima bulan lalu.
Sebelumnya, para pelayat meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan membawa foto-foto Brahmi selagi kendaraan militer membawa peti matinya yang terbungkus bendera melalui kota Tunis.
Pejabat Tunisia menyalahkan ekstremis terkait al-Qaida terkait pembunuhan Mohamed Brahmi.